Marwan Batubara Sebut Ahok 'Orang Kotor', Ali Ngabalin Geram: Itu Pilihan Kata dari Orang Halusinasi
Marwan Batubara tak terima Ahok jadi Komisaris Utama Pertamina, sebut jadi bencana bagi Indonesia hingga Ali Ngabalin marah dan keluarkan ayat Alquran
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Tiara Shelavie

Selain itu, Marwan Batubara menyorot rekam jejak Ahok yang ia sebut terjerat kasus korupsi RS Sumber Waras.
Marwan Batubara sangat heran mengapa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa meloloskan Ahok begitu saja dan menyebut Ahok bebas dari kasus tersebut.
Marwan Batubara yang tidak terima dengan ucapan pihak KPK pun membantah, menyebut Ahok adalah orang yang tidak bersih.
"Belum lagi kasus-kasus korupsi yang sudah dilaporkan ke KPK, tapi oleh KPK dikatakan Ahok itu tidak punya niat jahat," ujar Marwan Batubara.
"Mana bisa mengurus kasus korupsi dengan menyatakan tidak punya niat jahat lalu dikatakan 'Ini orang bersih'."
"Ini sebetulnya orang yang sangat kotor gitu loh," cercanya.
Menanggapi kalimat-kalimat Marwan Batubara, Ali Ngabalin tampak geram dan menyebut Marwan hanya berhalusinasi dan kritiknya tidak mendidik masyarakat.
"Kalau Pak Marwan menggunakan kata-kata 'bencana bagi negara', 'orang kotor', 'pemerintah jadi korban kebijakan', 'pemerintah tersandera'," ujar Ali Ngabalin.
"Itu kan pilihan-pilihan kata dari satu halusinasi sebagai seorang pakar, sebagai seorang tokoh, menurut saya tidak pantas kalimat-kalimat itu keluar."
"Itu kalimat-kalimat yang tidak memberikan pencerahan, pembelajaran kepada publik," tuturnya.
Ali Ngabalin yang sebelumnya sempat berdebat dengan Marwan Batubara soal Ahok mengingatkan sang pengamat tentang ayat Alquran surah Al-Maidah.
"Jangan karena kebencianmu kepada seseorang, karena kebencianmu kepada suatu kaum, kamu berlaku tidak adil," kata Ali Ngabalin mengutip terjemahan ayat.
Ali Ngabalin mengingatkan kata-kata yang keluar dari mulut Marwan Batubara tidaklah pantas disampaikan.
"Menggunakan kata-kata 'orang kotor', menggunakan 'negara tersandera', itu kan tidak bagus itu," ucap Ali Ngabalin.