Soal Reuni Akbar 212, Beda Pendapat antara Haikal Hassan dan Ali Mochtar Ngabalin
Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan mengadakan Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta, Senin (2/11/2019) mendatang.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Fathul Amanah
TRIBUNNEWS.COM - Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan mengadakan Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta, Senin (2/11/2019) mendatang.
Dalam acara Apa Kabar Indoensia Malam yang kemudian diunggah oleh YouTube Talk Show tvOne, Jumat (22/11/2019), Juru Bicara 212 Haikal Hassan memberikan tanggapannya.
Haikal Hasan menuturkan pihaknya tengah mengupayakan kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia.
Anggota 212 berharap Rizieq hadir dalam acara Reuni Akbar 212.
"Ya kita berharap, doa, Insyaallah segala upaya kita lakukan untuk beliau bisa pulang ke Indonesia ," ujar Haikal Hassan.
Selain itu, Haikal Hassan mengungkapkan ada hambatan yang menyebabkan Rizieq Shihab tidak bisa pulang.
"Ada hambatan, kalau nggak ada pasti udah pulang dong," kata Haikal Hassan.
Haikal Hassan mengklaim bahwa hambatan tersebut dilakukan oleh pihak Indonesia.
"Negara Indonesia yang menghambat, udah jelas itu dan sudah dibeberkan udah kita bicarakan pada tempo hari waktu itu," terangnya.
Selain soal hambatan Rizieq Shihab yang belum bisa dipastikan kedatangannya, Haikal Hassan juga menyoroti mengenai hambatan yang dialami pihaknya untuk menyelenggarakan reuni akbar.
"Pergelaran reuni akbar sudah mulai ada hambatan, masjid-masjid yang dulu bersiap untuk menampung jemaah dari luar ternyata sudah dicegah," jelasnya.
Saat disinggung soal siapa yang menghambat acara Reuni Akbar 212, Haikal Hassan enggan menuturkan lebih jauh.
"Ya nanti kita buktikan, nanti kalau saya bicara kalau nggak ada bukti, ntar di Bareskrimkan nanti, kita akan buktikan dulu di lapangan, tapi masjid kami sudah dilarang," jelasnya.
Haikal Hassan justru menganggap negara tidak kompak karena sebagaian ada yang memberi izin Reuni Akbar 212 dan sebagian lagi tidak.