Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok Jadi Komisaris PT Pertamina, Ustadz Yusuf Mansur: Lebih Ingin Mendoakan Pertamina & Baik Sangka

Ustadz Yusuf Mansur berkomentar, dengan memosting sebuah tulisan Dahlan Iskan ke Instagram pribadinya

Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Ahok Jadi Komisaris PT Pertamina, Ustadz Yusuf Mansur: Lebih Ingin Mendoakan Pertamina & Baik Sangka
Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Ustaz Yusuf Mansur 

TRIBUNNEWS.COM - Ustadz Yusuf Mansur ikut memberikan komentar, kepada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menjadi Komisaris Utama PT Pertamina.

Ustadz Yusuf Mansur berkomentar, dengan memosting sebuah tulisan Dahlan Iskan ke Instagram pribadinya. 

Minggu 24 November 2019, oleh Dahlan Iskan. Akhirnya jelas: BTP menjadi Komisaris Utama Pertamina. Bukan direktur utamanya. Bukan juga Dirut PLN atau yang lain, Kapan?.'

'"Bisa besok atau Lusa," ujar Menteri BUMN Erick Thohir Jumat lalu. "Pertamina kan bukan perusahaan publik. Gampang," katanya'

Tulisan Dahlan Iskan soal nasib Basuki Tjahja Purnama Aho itu diunggah Ustadz Yusuf
Mansyur lewat akun instagramnya @yusufmansyurnew; pada Minggu (24/11/2019).

Dalam postingannya, Ustadz Yusuf Mansyur mengaku tergelitik untuk menulis tulisan
Dahlan Iskan soal Ahok Komisaris Utama Pertamina.

Hal tersebut terlihat dalam postingannya yang diberinya judul 'Pak Ahok dan Komisaris Utama'.

Berita Rekomendasi

Ustadz Yusuf Mansyur mengaku terkejut ketika mendapatkan tulisan Dahlan Iskan pada Minggu (24/11/2019).

Bukan hanya kepastian Ahok akan berkantor di Pertamina, tetapi kepada jabatan yang bakal diduduki Ahok.

"Saya terima tulisan ini... Tulisan Pak Dahlan Iskan. Trkait kabar yg rada dah pasti,
kayaknya, bhw Pak Ahok bakal jd Komut," tulis Ustadz Yusuf Mansyur mengawali postingannya.

Mengetahui kabar tersebut, Ustadz Yusuf Mansyur mengaku ingin tetap menanggapi Ahok yang disebutkan bakal menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Walaupun diakuinya, pendapat yang ditulisnya mungkin akan berseberangan dengan para sahabat ataupun jemaahnya.

"Saya kepengen tetep menulis. Wong saya penulis. Kalo pesenam, saya senam, hehehe. Kalo penyelam, saya nyelam," ungkap Ustadz Yusuf Mansyur.

"Tapi asli. Mau nulis, ya kudu ati2. Nulis apa yg spy ttp jd the winner. Ttp positif.
Salah2, dianggap bersebrangan dg sebagian kwn. Tp izinkan saya tetep menulis...
Bismillaah...," tambahnya.

Meredam isu terkait Ahok pimpin Pertamina yang kini beredar, Ustadz Yusuf Mansyur menegaskan jabatan Ahok sebagai Komisaris Utama tidak banyak berpengaruh.

Sebab, berbeda dengan Direktur Utama, Menteri atau bahkan presiden.

"Komut mah aslinya 'ga bs apa2'. Ngaudit jg ga bs. Semoga saya salah. Beda dengan jadi dirut. Apalagi menteri. Apalagi presiden," jelas Ustadz Yusuf Mansyur.

"Pengecualian, tetep ada. Bisa jadi cerita komut yg skrg, bila benar Pak Ahok jd
komut... Pertamina pula... Bs jd bakal berbeda. Who knows?," ujarnya.

Namun, pemilihan Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina merupakan keputusan politik.

Keputusan yang lahir karena Ahok diketahui merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Diketahui pula, PDIO merupakan partai pemenang dalam Pemilihan presiden (Pilpres)
maupun Pemilihan legislatif (Pileg) 2019.

Sehingga pilihan kepada Ahok nuntuk menjadi pejabat publik menurutnya sangat terbuka.

"Tp ini political ways... Political doors. Jalan2 dan pintu2 politik buat Pak Ahok. Dan
ini juga opportunity journeys... opportunity stories," ungkap Ustadz Yusuf Mansyur.

"Perjalanan kesempatan, perjalanan peluang, cerita2 ttg segala kemungkinan... Untuk masa depan," tambahnya.

Baik Sangka

Apabila Ahok dapat sukses membangun Pertamina, menurutnya amanah akan kembali didapatkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Bila di tangga ini sukses, toh amanah datangnya tetap bukan dari manusia. Maka, bs jd tangga2 berikutnya akan terbuka. Tdak akan ada jalan yang mudah. Jalan apapun itu," ungkap Ustadz Yusuf Mansyur"Buat sebagian kwn, ada yg menganggap ini, semacam test sound. WaterTest. Dan alasan2 penolakan lain," jelasnya.

Terlepas dari kabar tersebut, Ustadz Yusuf Mansyur mengaku lebih memilih buntuk mendoakan Pertamina.

Dirinya berharap agar Pertamina maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya dapat maju bdan berkembang.

"Saya lbh kepengen mendoakan Pertamina dan baik sangka. Lbh kepengen mendoakan Pertamina dan positif. Seraya berdoa u/ yg lbh luas lagi. Bukan cuma u Pertamina dan seluruh BUMN. Tp juga buat apa2 dan siapa2 yg ada di Indonesia. Dan yg trkait, trhubung, tersambung, dg Indonesia," ungjkap Ustadz Yusuf Mansyur.

"Dan semoga menjadi momen kebangkitan dan kerja keras juga buat semua insan Indonesia. Bhw jika Pak Ahok saja, jika takdirnya bs jd komut, dg segala latar belakangnya. Maka apalah lagi yg lain. Harusnya. Dan jgn pula menunggu duren jatuh dari puhun. Tanem aja pohonnya. Nanti petik sendiri," jelasnya.

Mengakhiri postingannya, Ustadz Yusuf Mansyur menegaskan dirinya tidak berpihak kepada siapa pun.

Dirinya hanya ingin berdoa dan melihat bansa Indonesia bisa bangkit di masa depan.

Saya tidak mengatakan setuju dan tidak "setuju. Mau marah2 dan kecewa? Ya berenerji negatif jadinya. Plus ya percuma. Asli. Cuma bs doa. Trutama di atas sajadah. Saya jg lbh pengen jg anak2 negeri semua bangun dan bangkit. Tanpa terkecuali. Dan bangun, bangkit, nata masa depan,' ungkap Ustadz Yusuf Mansyur.

"Silahkan dicermati dan dicerna. Al Faatihah...," tutupnya.

Postingan Ustadz Yusuf Mansyur kembali menuai polemik.

Sebagian besar setuju dengan pendapat Ustadz Yusuf Mansyur, tetapi tidak sedikit yang menolak Ahok pimpin Pertamina.

"Alhamdulillah...sy dpt energi positif," tulis @rayyabhumi_baruna.

"Alhamdulilah. Menyejukkan," balas @kaleo5127.

"Mao ngomong apa juga tetep dia seorang penghina alquran," balas @bumlezee.

"Semoga amanah. Segala sesuatu kejadian sudah ditakdirkan oleh Allah SWT. Semuanya atas kehendak Allah. Allah tahu yg terbaik," balas @ellyyulianti8222.

(Warta Kota/Dwi Rizki) 

 

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas