Jokowi Blusukan ke Desa Budaya Gamcheon di Busan, Tak Sedikit Warga Minta Foto
Layaknya saat blusukan di Indonesia, tak sedikit warga meminta berfoto bersama dengan Presiden Jokowi dan Iriana saat meninjau Desa Budaya Gamcheon.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Menikmati akhir pekan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana dengan mengunjungi Gamcheon Culture Village di Busan, Korea Selatan, Minggu (24/11/2019).
Layaknya saat blusukan di Indonesia, tak sedikit warga yang meminta untuk berfoto bersama dengan Presiden Jokowi dan Iriana saat meninjau Desa Budaya Gamcheon.
Dilansir dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (24/11/2019), satu diantaranya tiga pelajar Indonesia bernama Belinsya, Kalinsya, dan Velinsya yang meminta foto bersama Jokowi.
"Jadi ceritanya kita hari ini juga dari Seoul ke Busan, terus kita nggak tahu kalau pak Jokowi bakal di Busan,"
"Tadi adik saya bilang, pak Jokowi ada di Busan tapi tidak kepikiran buat ketemu," ujarnya.
Baca: Presiden Jokowi akan Buka Kongres Kedua Projo
Pelajar asal Indonesia ini menceritakan pertemuannya dengan Jokowi yang tidak disengaja.
"Terus yaudah kita kesini tiba-tiba mau balik pulang ngeliat banyak seperti orang Indonesia, kita bilang nggak mungkin banget itu pak Jokowi, terus beneran pak Jokowi," ungkapnya.
Lanjutnya, pelajar ini berteriak memanggil nama Presiden Jokowi dan disambut dengan terbuka oleh Jokowi lalu berfoto bersama.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana saat meninjau desa Gamcheon antara lain, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi.
Dalam kunjungan tersebut, Jokowi menginginkan kampung-kampung di desa wilayah Indonesia juga dapat memberikan nilai tambah dan tentunya mendatangkan peningkatan ekonomi bagi masyarakat.
"Paling tidak ya ide-ide seperti ini bisa memberikan inspirasi bagi kepala daerah kita, bagi kampung-kampung kita, bagi desa-desa kita, bahwa dari yang sebelumnya kumuh tidak tertata, kemudian bisa ditata dan bisa mendatangkan peningkatan ekonomi bagi masyarakat," imbuhnya.
Jokowi juga mengatakan untuk penataan kampung seperti Gamcheon bisa dijadikan inspirasi untuk menata kampung padat penduduk di Indonesia sehingga bisa meningkatkan ekonomi desa dan masyarakat setempat.
"Ini saya kira bisa ditiru dengan modifikasi-modifikasi yang kita buat, tetapi yang paling penting ada perbaikan kampung, diisi kegiatan, kemudian pemberdayaan ekonomi kreatif untuk masyarakatnya diangkat,"
"Saya kira kampung-kampung kita di desa kita mampu membangun seperti ini. Bukan sesuatu yang sulit," ujarnya.
Baca: Jokowi Tugaskan Ahok Tekan Impor Migas
Menurut Jokowi, di Indonesia sendiri, penataan kampung atau desa telah dilakukan di beberapa kota. Misalnya di Yogyakarta, Malang, Jakarta, dan Semarang.
"Ada beberapa mungkin di desa di kita yang sudah dengan versi berbeda misalnya kampung, di pondok, ya itu di Klaten dan juga di Yogya, di Gunung Kidul, di Nglanggeran, sudah dengan versi yang berbeda-beda ya," tandasnya.
Presiden Jokowi juga mengatakan di kawasan Gamcheon sudah tertata sedemikian rupa agar menarik wisatawan untuk datang.
"Kalau di sini penataan kampung pemberdayaan ekonominya menjadi kawasan wisata, sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat yang ada disini," ujar Presiden.
Baca: Jokowi: Saya Pernah Jadi Rakyat Biasa, Betapa Sulitnya Urus Sertifikat Tanah
Desa budaya Gamcheon berada di kota Busan yang sebelumnya merupakan kampung kumuh, namun kemudian ditata menjadi salah satu atraksi wisata yang menarik.
Desa ini terletak di lereng gunung yang cukup curam sehingga dikenal dengan sebutan "Machu Picchu-nya Busan".
Dinding dengan beragam karya seni seperti mural, dan atap yang tampak bertumpuk jika dilihat dari atas, desa ini terletak di Distrik Saha dengan memiliki rumah-rumah yang berwarna-warni,
Pemandangan itu yang dilihat Jokowi dan Ibu Iriana saat keduanya menikmati makanan khas Korea Selatan dari sebuah kafe.
Baca: Soal 7 Stafsus Milenial, Kecil Kemungkinan Jokowi Mau Dengar Masukan Mereka
"Jadi, misalnya di sini ada kafe, kita bisa minum kopi tapi murah,"
"Kemudian juga ini makanan-makanan seperti ini, tetapi memang kemasannya dikemas dengan sangat bagus, diberikan brand,"
"Ya penyajiannya sangat baik, tapi murah, sangat murah," imbuhnya.
Desa Gamcheon yang juga dikenal dengan jalan-jalan dan lorong yang sempit, kini dipenuhi dengan tempat makan di sepanjang jalannya, toko suvenir, dan galeri seni.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.