Alasan Arya Sinulingga Nilai Rudiantara Cocok jadi Direktur Utama PLN
Stafsus Menteri BUMN menilai Rudiantara cocok menjabat sebagai Dirut PLN karena berpengalaman memimpin kementerian dan perusahaan besar.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Fathul Amanah
TRIBUNNEWS.COM - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga, menilai mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara cocok menjabat sebagai Direktur Utama PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
Arya menilai, Rudiantara telah berpengalaman dalam memimpin perusahaan besar.
"Kita kan tahu Pak Rudiantara sebelum jadi menteri kan dari swasta juga dan dia punya pengalaman memimpin perusahaan telekomunikasi. Jadi pengalaman beliau di perusahaan tersebut jadi acuan kami ketika mengambil orang-orang yang akan memimpin BUMN," ungkap Arya seperti dilansir Kompas TV.
Selain itu, Rudiantara memahami kebijakan-kebijakan yang berakitan dengan kebijakan publik.
"Dia (Rudiantara) sudah memimpin kementerian sehingga dia mengerti kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kebijakan publik dan menyangkut masyarakat luas," jelasnya.
Menurut Arya, hal tersebut menjadi pertimbangan yang cukup matang untuk menjadikan Rudiantara sebagai direktur utama di perusahaan sekelas PLN.
Namun, Arya menuturkan hingga saat ini Kementerian BUMN masih menunggu kepastian berdasarkan surat resmi dari istana mengenai pengangkatan Rudiantara.
"Suratnya belum kami lihat karena surat itu pasti sampainya ke Pak Erick," jelas Arya.
Arya menyebutkan, saat ini Menteri BUMN Erick Thohir masih berada di Korea.
Erick dijadwalkan akan pulang ke Indonesia pada Jumat (29/11/2019) mendatang.
"Pak Erick masih di luar negeri jadi kami menunggu Pak Erick pulang dari Korea," ujar Arya.
Sementara itu, dilansir Kompas TV, Arya menyampaikan saat ini Kementerian BUMN tengah berupaya mencari komisaris yang memiliki karakter kepemimpinan yang kuat.
Untuk mengoptimalkan peran komisaris di BUMN, Arya menyebutkan kementeriannya juga akan mencari dari kalangan mantan wakil menteri maupun mantan menteri.
"Kami tuh sampai mencari mungkin mantan wakil menteri, mantan menteri, kita cari orang-orang yang sangat kuat leadership-nya," tutur Arya dalam wawancara yang ditayangkan Kompas TV.
Agenda Pertama Ahok Menjabat Komisaris Utama Pertamina
Setelah resmi ditetapkan sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok menjalankan agenda pertamanya hari ini, Selasa (26/11/2019).
Menurut laporan jurnalis Kompas TV, Ahok mengikuti agenda perdananya dengan menghadiri forum atau diskusi yang diselenggarakan Pertamina.
Selain itu, Ahok juga mengunjungi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekitar pukul 13.00 WIB.
Namun, belum diketahui secara pasti agenda Ahok di Kementerian BUMN.
Pasalnya, saat ini Menteri BUMN Erick Thohir sedang tidak berada di Indonesia.
Diketahui, Erick Thohir hingga saat ini masih berada di Korea.
Erick dijadwalkan pulang ke Indonesia pada Jumat (29/11/2019).
DilansirKompas TV, saat ditemui di Kementerian BUMN pada Senin (25/11/2019) pagi, Ahok berharap mendapat banyak dukungan doa dan informasi dari masyarakat sehingga dapat membantunya menjalankan fungsi pengawasan.
"Saya harap dukungan doa dari masyarakat, dukungan informasi dari masyarakat, karena fungsi saya kan pengawasan," ujar Ahok.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan, semakin banyak masyarakat yang memberinya informasi maka langkahnya melakukan pengawasan akan lebih maksimal.
"Semakin banyak yang melaporkan pada kami tentu akan menolong kami melakukan pengawasan yang lebih baik," tuturnya.
Menurut Ahok, pengawasan tidak mungkin dapat berjalan baik tanpa adanya informasi.
"Karena tidak mungkin saya mengawasi tanpa informasi. Ya istilahnya seperti dulu di Jakarta kita ada clue lah. Ada clue lalu kita bisa awasin," kata Ahok.
Arya Sinulingga Beri Tanggapan Soal Kabar Pengangkatan Susi Pudjiastuti dan Ignasius Jonan di BUMN
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga menanggapi kabar terkait pengangkatan mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti dan mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan di BUMN.
Saat ditanya soal kebenaran kabar yang beredar belakangan ini, Arya Sinulingga justru menanyakan darimana asal informasi tersebut.
"Informasi darimana ya?" Tanya Arya saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (26/11/2019).
Arya belum dapat memastikan apakah nama-nama tersebut akan resmi masuk ke BUMN.
Ia meminta masyarakat untuk menunggu hasilnya terlebih dahulu.
"Nanti lihat sajalah bagaimana hasilnya, apakah nama-nama mereka akan ada atau tidak," kata Arya.
Arya menjelaskan, Kementerian BUMN akan melaksanakan evaluasi pada seluruh BUMN secara bertahap.
Untuk saat ini, baru sebagian BUMN yang telah dievaluasi oleh Kementerian BUMN.
"Memang kan belum semua BUMN kita evaluasi, kan ini bertahap evaluasinya," jelasnya.
Arya menyebutkan untuk tahap pertama, Kementerian BUMN mengevaluasi lima BUMN terlebih dahulu.
Diketahui, kelima BUMN tersebut yaitu Pertamina, PLN, Inalum, Mandiri dan BTN.
"Belum semua BUMN kami evaluasi, kan ini bertahap evaluasinya. Tahap pertama, lima BUMN dulu baru berikutnya akan dilakukan tahap semua BUMN," ungkap Arya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)