Andre Rosiade Sebut Ahok Lagi Magang Jadi Komut Pertamina: agar Soft Landing Menjadi Dirut Pertamina
Andre Rosiade mengatakan Ahok sengaja dipilih menjadi Komisaris Utama Pertamina, karena nantinya akan menjadi Direktur Utama.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
![Andre Rosiade Sebut Ahok Lagi Magang Jadi Komut Pertamina: agar Soft Landing Menjadi Dirut Pertamina](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ahok-resmi-menjabat-komisaris-utama-pertamina_20191125_170120.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mengatakan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok sengaja dipilih menjadi Komisaris Utama Pertamina karena nantinya akan menjadi Direktur Utama.
Andre Rosiade menilai pernyataan dari Sekretaris Kabinet sebelumnya adalah sinyal.
Pramono Anung sebelumnya mengatakan, ada kemungkinan bagi Ahok untuk menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina.
Andre mengatakan saat ini Ahok baru magang atau belajar di Pertamina sebagai komisaris utama, sehingga nanti langkahnya menjadi direktur utama menjadi mudah.
"Pernyataan sikap Mas Pramono Anung itu kan sinyal, bahwa Ahok ini memang sengaja ditaruh menjadi Komisaris Utama Pertamina untuk magang, agar soft landing untuk menjadi dirut pertamina," ujar Andre di Studio Kompas TV, Senin (25/11/2019) dikutip dari YouTube Kompas TV.
Andre berujar istana sudah memberi sinyal dari pernyataan Pramono Anung terkait jabatan Ahok di Pertamina.
"Kan belum apa-apa, baru dilantik, belum bekerja tapi sudah diberi sinyal dari istana, kemungkinan besar seperti itu," jelasnya.
Andre mengimbau untuk melihat dulu kinerja dari Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina, sehingga nanti hasil kerjanya akan terlihat bagus atau jelek.
Andre pun menyebutkan beberapa hal yang mungkin terjadi kepada Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina.
"Tapi seluruh kemungkinan bisa terjadi, kita biarkan Pak Ahok bekerja dulu, kalau memang kinerjanya bagus ya Alhamdulillah, kalau kinerjanya jelek dan timbul kekisruhan di Pertamina, ramai dengan Serikat Pekerja, bentrok dengan direksi, komunikasinya berantakan, petantang-petenteng seperti jadi Gubernur DKI," ujar Andre.
Ia dengan tegas mengatakan akan mengadukan Ahok kepada Menteri BUMN Erick Thohir dan meminta Ahok untuk dipecat, jika kinerja Ahok membuat kegaduhan atau masalah.
"Tentunya kami tidak akan ragu untuk meminta Erick Thohir untuk memecat Ahok," tegas Andre.
Sebelumnya, Andre Rosiade pernah memberi pendapatnya sebelum Ahok resmi diumumkan menjadi Komisaris Utama Pertamina.
Andre berharap Ahok bisa mengubah cara kepemimpinannya jika nanti terpilih memimpin salah satu BUMN.
Dirinya ingin Ahok tidak menggunakan gaya kepemimpinan seperti dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta sebelumnya.
“Saya hormati rencana Menteri BUMN mau mengangkat beliau (Ahok). Kepada Pak Ahok tolong ikuti UU BUMN dan UU perseroan. Jangan sampai nanti diulang lagi petantang-petenteng waktu jadi gubernur DKI. Itu harapan kita,” ujar Andre saat dihubungi, Kamis (14/11/2019), dikutip dari Kompas.com.
Andre mengharapkan, Ahok bisa membawa terobosan baru bagi BUMN, bukan membuat kegaduhan.
“Menjadi direksi BUMN diharapkan membawa terobosan dan perbaikan bagi BUMN, bukan cari ribut. Itu harapan kita,” kata Andre.
Sementara, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan Ahok akan mampu menyesuaikan diri dengan budaya kerja BUMN ketika sudah bergabung.
Pemilihan Ahok itu tidak lepas dari berbagai kritikan dan penolakan
Mengingat Ahok sudah menjadi sosok yang sering mencuri perhatian sejak menjadi Wakil Gubernur hingga Gubernur DKI Jakarta sebelumnya.
Kritikan juga dilayangkan karena karakter Ahok yang dinilai keras.
Dalam program Aiman Kompas TV, Arya Sinulingga ditanya terkait karakter Ahok yang sering meledak-ledak, ditakutkan akan menjadi gejolak dalam tubuh BUMN nantinya.
Arya tidak mengawatirkan karakter Ahok yang keras itu, menurutnya ada perbedaan sistem iklim antara pemerintahan dan perusahaan BUMN.
"Nggak lah, kan berbeda sistem iklim di corporate dengan sistem iklim di birokrasi, akan sangat berbeda dia," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (21/11/2019).
Ia menambahkan, sikap Ahok yang dulu meledak-ledak saat berada di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, karena ada kekeliruan dalam sistem pelayanan mereka.
"Beliau kan meledak ketika melihat pelayanan publik di pemerintahan DKI itu memang banyak ngaco (keliru) gitu, makanya beliau meledak-ledak," ujarnya.
"Tapi sebelumnya kan nggak begitu, gayanya beda kok," lanjut Arya.
Arya yakin nantinya Ahok akan beradaptasi dengan budaya kerja perusahaan BUMN yang akan dia pimpin.
"Saya yakin beliau akan menyesuaikan dengan corporate, dengan budaya kerja yang ada, saya yakin," ungkapnya.
Senada dengan Arya, Menteri BUMN Erick Thohir pernah berujar jika Ahok adalah sosok pendobrak yang dirasa pas untuk menempati posisi Komisaris Utama Pertamina.
Menurutnya salah jika orang-orang menganggap pendobrak artinya suka marah-marah.
"Karena itu, kenapa kita perlu orang yang pendobrak, pendobrak bukan marah-marah, saya rasa Pak Ahok berbeda," kata Erick di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019), dikutip dari Kompas TV.
Sebab, dengan adanya sosok pendobrak seperti Ahok, Pertamina bisa mencapai targetnya.
"Kita perlu figur pendobrak, agar ini semua berjalan sesuai target," ujarnya.
Erick menjelaskan jika nantinya Ahok menjabat Komisaris Utama Pertamina, ia tidak melaksanakan tugas harian seperti para direksi.
"Beliau komisaris utama, kan direksinya yang day to day," kata dia.
Erick juga menyampaikan, Ahok nantinya akan didampingi oleh Wakil Menteri BUMN Budi Sadikin yang diamanahi sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina.
"Lalu didampingi Pak Wamen, Pak Budi Sadikin, jadi wakil komisaris utama," lanjut Erick.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.