Politisi NasDem Sebut Pertamina Harus Fokus Mafia Migas, Kurtubi: Solusinya Gampang
Kuturbi menyebut cara memberantas mafia migas solusinya gampang yakni berhenti membeli minyak mentah dari trader.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Politisi NasDem, Kurtubi menyebut saat ini PT Pertamina harus fokus dalam pemberantas mafia migas yang sudah merugikan uang negara.
Hal ini ia sampaikan pada program Sapa Indonesia Malam yang dilansir dikanal YouTube KompasTV (26/11/2019).
Kurtubi menghimbau untuk Pertamina berhenti membeli minyak mentah dari Trader.
"Dari dulu saya bilang kalau memang ada mafia migas solusinya amat sangat gampang," ujar Kurtubi.
"Yakni Pertamina kalau mau membeli minyak mentah dari luar negeri mestinya beli langsung dari produsennya," imbuhnya.
Menurutnya Pertamina selama ini selalu membeli minyak mentah melalui trader.
Sehingga membuat harga minyak menjadi mahal.
Meski belum terbukti secara nyata terkait adanya mafia migas, namun Kurtubi menyebut kalau mafia migas ini tak terlihat namun dampaknya sangat terasa.
Mafia ini terkait dengan proses pembelian impor BBM dari luar negeri ataupun minyak mentah.
"Mafia migas sendiri itu dia nggak kelihatan dan nggak bisa dilacak tapi keluahan-keluhannya begitu banyak," ujarnya.
Sehingga Kurtubi menegaskan sekali lagi agar lebih efisien minyak mentah jangan terus-terusan melalui trader atau istilahnya adalah makelar.
Kurtubi juga mempertanyakan siapa dalang yang mengharuskan membeli minyak dari trader.
"saya bertanya yang melarang beli dari produsennya siapa?" imbuhnya.
Politisi Nasdem tersebut juga menambahkan, kalau memang terbukti ada larangan membeli minyak mentah dari produsen langsung segera laporkan kepada menteri dalam negeri (Mendagri).
Sehingga Mendagri dapat protes kepada World Trade Organization (WTO).
Organisasi yang mengatur perdagangan dunia yang sangat menjunjung tinggi efiseiensi.
Dengan demikian akan ada uang negara senilai triliunan rupiah dapat diselamatkan.
Selain itu juga dapat memberantas adanya praktik mafia migas.
Simak video selengkapnya !
Di sisi lain, Basuki Tjhaja Purnama (BTP) alias Ahok terlihat mendatangi kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Senin (25/11/2019) pukul 09.20 WIB.
Kedatangan Ahok yakni untuk menerima Surat Keputusan (SK) dirinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
Dalam kesempatan tersebut, mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan tujuannya menjadi Komisaris Utama Pertamina.
Ahok menyebut, dirinya ingin membuat Direktur Utama (Dirut) Pertamina berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.
"Tujuan saya adalah membantu Ibu Nicke dan teman - temannya berhasil menjadi Dirut Pertamina dalam sejarah kita," tuturnya.
Ahok sebagai Komisaris Utama akan didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin yang ditunjuk Erick sebagai wakil komisaris utama di Pertamina.
Sehingga diharapkan adanya pembenahan dalam internal Pertamina ini dapat membuat perekonomian Negara meningkat.
Selain itu dapat menebas mafia migas yang telah merugikan uang negara. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)