Jokowi: Indonesia Tidak Tinggal Diam Tanggapi Diskriminasi Komoditas Sawit
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tidak akan tinggal diam terkait diskriminasi komoditas sawit
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
![Jokowi: Indonesia Tidak Tinggal Diam Tanggapi Diskriminasi Komoditas Sawit](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/joko-widodo-nih134.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tidak akan tinggal diam terkait diskriminasi komoditas sawit yang memengaruhi kerja sama ekonomi Indonesia dan Uni Eropa.
"Tentu saja, Indonesia tidak akan tinggal diam dengan diskriminasi ini," kata Jokowi saat menerima perwakilan bisnis Uni Eropa (UE) dan ASEAN di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Jokowi menilai diskriminasi kelapa sawit adalah batu sandungan dalam hal kerja sama ekonomi Eropa dengan Indonesia ataupun ASEAN. Terlebih industri kelapa sawit Indonesia menerima diskriminasi dari sisi kebijakan.
Baca: Merk Sepatu Resmi untuk Presiden Jokowi Hadirkan di Ajang MIAMIMODEST Fashion Week
"Harus saya akui dari sisi ekonomi kita mengalami batu sandungan. Kelapa sawit Indonesia terus menerima diskriminasi dalam hal kebijakan dari perusahaan-perusahaan Eropa. Semua data dan informasi yang disampaikan oleh Indonesia dan produsen minyak sawit lainnya tidak mendapat perhatian dari UE (Uni Eropa)," tutur Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini berharap diskriminasi kelapa sawit segera menemukan jalan keluar dalam negosiasi tentang Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-UE atau EU Comprehensive Economic Partnership Agreement.
"Saya berharap kelompok kerja dapat berkontribusi menyelesaikan masalah sawit," tambahnya.
Baca: Penasaran, Jokowi Ingin Cek Pengesahan PT yang Hanya 7 Menit
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi turut didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Usai pertemuan, Menteri Airlangga menjelaskan ada 55 orang delegasi Uni Eropa yang hadir. Mereka yakni Ketua Dewan Bisnis Uni Eropa-ASEAN Donald Kanak hingga dubes Uni Eropa untuk Indonesia Vincent.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.