Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anies Baswedan Hadir dalam Reuni Akbar 212, Guntur Romli Berikan Tanggapan

Intelektual Muda NU Mohamad Guntur Romli memberikan tanggapannya terkait kehadiran Anies Baswedan dalam Reuni Akbar 212.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
zoom-in Anies Baswedan Hadir dalam Reuni Akbar 212, Guntur Romli Berikan Tanggapan
Kolase/TribunWow.com
Guntur Romli dan Anies Baswedan 

TRIBUNNEWS.COM - Reuni Akbar 212 baru saja dilaksanakan di kawasan Monumen Nasional (Monas), pada Senin (2/12/2019).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tampak turut hadir dan memberi sambutan.

Anies pun mendapat sambutan meriah dari peserta Reuni Akbar 212.

Intelektual Muda NU Mohamad Guntur Romli memberikan tanggapannya terkait kehadiran Anies Baswedan dalam Reuni Akbar 212.

Menurut Guntur Romli, Anies datang lantaran mengantongi sebuah kepentingan yang terkait dengan pilpres 2024 mendatang.

"Dukungan politik pada Gerakan 212 hanya dari Anies Baswedan demi kepentingan Pilpres 2024, tapi karena momennya masih lama, Anies tidak terlalu mendukung 212. Dia hanya memberikan izin kegiatan di Monas saja" ungkap Guntur Romli, seperti yang diberitakan Tribunnews.com, Senin (2/11/2019).

Guntur Romli juga menyebut Reuni Akbar 212 kali ini lebih sepi pesertanya, dibanding aksi bela Islam melawan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok pada 2016.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, sepinya partisipasi peserta dalam Reuni Akbar 212 tahun ini merupakan bukti publik tidak mendukung dan tidak peduli pada aksi tersebut.

Selain itu, dia juga beranggapan yang hadir dalam acara Reuni 212 hari ini hanya anggota dari Front Pembela Islam (FPI). 

Aktivis Muda NU, Guntur Romli (Tangkapan Layar YouTube Talk Show tvOne)
Aktivis Muda NU, Guntur Romli (Tangkapan Layar YouTube Talk Show tvOne) (YouTube Talk Show tvOne)

"Reuni 212 sepi, Monas kosong melompong ini bukti publik sudah tidak peduli dan tidak mendukung, sekarang yang hadir cuma FPI saja" kata Guntur Romli.

Lebih lanjut, Guntur Romli menegaskan, untuk saat ini Reuni 212 sesungguhnya sudah kehilangan momentum politiknya.

"Sebelum ini gerakan 212 dimanfaatkan oleh kepentingan politik seperti Pilkada DKI 2016-2017 dan Pilpres 2019 jadi terlihat ramai yang datang, tapi setelah perhelatan politik selesai, maka 212 kini ditinggal, kubu Prabowo sudah bergabung dengan Jokowi, Gerakan 212 kehilangan pendukung yang tersisa hanyalah gerombolan FPI" ujar tokoh muda NU ini. 

Gerakan 212 Dianggap Punya Tujuan Menyerang Pemerintah

Sebelumnya, Guntur Romli menyebut Reuni Akbar 212 memiliki tujuan untuk menyerang pemerintahan Jokowi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas