Polri Kerahkan 160 Ribu Pasukan Amankan Libur Natal dan Tahun Baru
Polisi menyiagakan kurang lebih 160 ribu personel untuk pengamanan liburan Natal dan Tahun Baru
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
![Polri Kerahkan 160 Ribu Pasukan Amankan Libur Natal dan Tahun Baru](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tni-dan-polri-selalu-hadir-ditengah-tengah-masyarakat_20191202_202207.jpg)
Laporan Wartawan tribunnews, Taufik ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Korlantas Polri Inspektur Jenderal Istiono mengatakan, pihaknya menyiagakan kurang lebih 160 ribu personel untuk pengamanan liburan Natal dan Tahun Baru.
Personel tersebut berasal dari Mabes Polri dan sejumlah Kepolisian Daerah.
“Personel kita siapkan lebih kurang 160 ribu ya semuanya. Lebih kurang itu sekitar 8500 untuk personil Polri, perkuatan lain sekitar 70 ribu lebih lah,” ujar istiono usai rapat koordinasi bersama Komisi V di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, (2/12/2019).
Menurut mantan Kapolda Babel tersebut, persiapan Natal dan Tahun Baru merupakan operasi kemanusiaan. Artinya jajaran polri mengutamakan keselamatan, kemanan, dan arus lalu lintas berjalan lancar.
“Ya persiapan Natal dan Tahun Baru itu saya sampaikan tadi. Operasi Natal dan Tahun Baru adalah operasi kemanusiaan. Jadi kita mengutamakan tindakan pencegahan dan imbauan yang kita prioritaskan kepada pengguna jalan agar berjalan lancar dan semuanya,” katanya.
Baca: Kendaraan Angkutan Barang Direncanakan Kembali Dilarang Melintas Tol Jakarta-Cikampek
Menurutnya sejumlah tempat menjadi titik prioritas pengamanan Polri. Diantaranya yakni tempat wisata, pelabuhan, jalan tol, serta tempat-tempat ibadah.
“Itu tempat-tempat kosentrasi sasaran yang harus kita lakukan fokus pengamanan untuk kita jamin tertib dan berjalan aman di sana,” katanya.
Sejauh ini menurut Istiono identifikasi kemungkinan terjadinya kemacetan pada liburan Natal dan Tahun Baru yakni rest area Cikampek. Penumpukan kendaraan di area tersebut sudah diminimalisir dengan adanya jalur elevated dari kilometer 10 sampai 48. Sementara kemungkinan terjadinya penumpukan kendaraan di jalur non tol yakni di wilayah Nagrek, Jawa Barat.
“Itu terjadi penumpukan sedikit saja di situ,” katanya.