Fakta Unik Google Doodle Hari Ini, Taman Nasional Lorentz di Papua Indonesia
Simak Fakta Unik Google Doodle Hari Ini, Taman Nasional Lorentz di Papua Indonesia
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Simak fakta unik google doodle Taman Nasional Lorentz yang terletak di Papua, Indonesia.
Hari ini Rabu (4/12/2019) laman mesin pencarian Google disambut dengan google doodle Taman Nasional Lorentz.
Taman Nasional Lorentz juga merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO yang dikelola oleh Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.
Dilansir dari laman wikipedia.org, Rabu (4/12/2019) berikut fakta unik dari Taman Nasional Lorentz.
1. Asal usul nama Lorentz
Kawasan ini dulunya hanyalah tempat yang mempunyai keanekaragaman yang menarik.
Saking uniknya, penjelajah asal Belanda Hendrikus Albertus Lorentz sering melewati tempat ini.
Hendrikus Albertus Lorentz, pada tahun 1909 melakukan ekspedisinya yang ke-10 di Taman Nasional ini.
Ia berhasil mendaki Puncak Jaya dan momen tersebut membuat namanya diabadikan sebagai Taman Nasional Lorentz.
2. Taman Nasional terbesar di Asia Tenggara
Taman Nasional Lorentz adalah sebuah taman nasional yang terletak di provinsi Papua, Indonesia.
Dengan luas wilayah sebesar 2,4 juta Ha, Lorentz merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara.
3. Situs Warisan Dunia UNESCO
Lorentz baru dijadikan sebuah Taman Nasional pada tahun 1997.
Pada tahun 1999 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Dari tahun 2003 hingga kini, WWF-Indonesia Region Sahul Papua sedang melakukan pemetaan wilayah adat dalam kawasan Taman Nasional Lorentz.
Tahun 2003- 2006, WWF telah melakukan pemetaan di Wilayah Taman Nasional Lorentz yang berada di Distrik (Kecamatan) Kurima Kabupaten Yahukimo, dan Tahun 2006-2007 ini pemetaan dilakukan di Distrik Sawaerma Kabupaten Asmat.
4. Wilayah Lorentz terdapat proyek Konservasi Taman Nasional
Wilayah Lorentz terdapat persediaan mineral, dan operasi pertambangan berskala besar juga aktif di sekitar taman nasional ini.
Ada juga Proyek Konservasi Taman Nasional Lorentz yang terdiri dari sebuah inisiatif masyarakat untuk konservasi komunal dan ekologi warisan yang berada di sekitar Taman Nasional Loretz ini.
5. Taman di daerah tropis yang memiliki gletser
Kawasan ini merupakan satu di antara tiga kawasan di dunia yang mempunyai gletser di daerah tropis.
Membentang dari puncak gunung yang diselimuti Salju (5.030 meter dpl), hingga membujur ke perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan batas tepi perairan Laut Arafura.
Dalam bentangan ini, terdapat spektrum ekologis menakjubkan dari kawasan Vegetasi alpin, sub-alpin, montana, sub-montana, Dataran Rendah, dan lahan basah.
Terdapat pula sungai yang menghilang beberapa kilometer ke dalam tanah di Lembah Baliem.
6. Memiliki keanekaragaman hayati
Sebanyak 34 tipe vegetasi di antaranya hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan lahan datar/lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, dan lumut kerak.
Jenis-jenis tumbuhan di taman nasional ini antara lain nipah (Nypa fruticans), bakau (Rhizophora apiculata), Pandanus julianettii, Colocasia esculenta, Avicennia marina, Podocarpus pilgeri, dan Nauclea coadunata.
7. Memiliki keanekaragaman budaya
Keanekaragaman budaya tersebut berumur 30.000 tahun dan merupakan tempat kediaman Suku Nduga, Dani Barat, Suku Amungme, Suku Sempan dan Suku Asmat.
Suku Asmat terkenal dengan keterampilan pahatan patungnya.
Menurut kepercayaannya, suku tersebut identik dengan hutan atau pohon.
8. Memiliki keanekaragaman satwa
Jenis-jenis satwa yang sudah diidentifikasi di Taman Nasional Lorentz sebanyak 630 jenis burung (± 70 % dari burung yang ada di Papua) dan 123 jenis mamalia.
Jenis burung yang menjadi ciri khas taman nasional ini ada dua jenis kasuari, empat megapoda, 31 jenis dara/merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis endemik di antaranya cendrawasih ekor panjang (Paradigalla caruneulata) dan puyuh salju (Anurophasis monorthonyx).
Satwa mamalia antara lain babi duri moncong panjang (Zaglossus bruijnii), babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, dan kanguru pohon.
9. Dua akses ke Taman Nasional Lorentz
Akses dari Kota Timika ke bagian Utara, menggunakan penerbangan perintis dan ke bagian Selatan menggunakan kapal laut melalui Pelabuhan Sawa Erma, dilanjutkan dengan jalan setapak ke beberapa lokasi.
Sedangkan untuk akses dari Kota Wamena ke bagian selatan kawasan menggunakan kendaraan mobil menuju Danau Habema, dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju Puncak Trikora.
(Tribunnews.com/Lanny Latifah)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.