Nadiem Makarim Akan Benahi Praktik Pengajaran di Ruang Kelas
Hasil asesmen juga akan dilaporkan dalam bentuk yang bermanfaat bagi perbaikan praktik pengajaran di kelas maupun perumusan kebijakan pendidikan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, mengatakan pihaknya akan melakukan inovasi dan terobosan yang diperlukan untuk mempercepat proses dan melakukan lompatan di bidang pendidikan.
Salah satu yang sedang dikaji Kemendikbud adalah pembenahan sistem asesmen.
Menurut Nadiem, asesmen perlu dibuat agar fokus pada kompetensi mendasar yang berguna secara luas.
Baca: Daftar Peringkat Pendidikan di Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal dari Malaysia dan Brunei, Mengapa?
Hasil asesmen juga akan dilaporkan dalam bentuk yang bermanfaat bagi perbaikan praktik pengajaran di kelas maupun perumusan kebijakan pendidikan.
"Kita harus berani berubah dan berbenah. Sesuai dengan arahan Presiden untuk menciptakan SDM unggul, kami akan terus menelaah upaya untuk melakukan terobosan-terobosan," ujar Nadiem di kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Menurut Nadiem, Kemendikbud bakal melibatkan guru dan orang tua dalam menciptakan SDM yang unggul.
Keduanya memiliki peran yang vital dalam memberikan pembelajaran terhadap anak.
"Peningkatan kualitas pembelajaran menjadi hal yang utama. Kami akan terus melibatkan guru dan orang tua. Penting bagi pemerintah untuk memberikan ruang bergerak yang cukup untuk pihak-pihak terkait dapat terlibat dan ikut belajar," tutur Nadiem.
Baca: Nadiem Makarim Minta Perundungan di Sekolah Tidak Disepelekan
Sebelumnya, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang berpusat di Paris, Perancis, merilis Program Penilaian Pelajar Internasional atau Programme for International Student Assessment (PISA) 2018.
Dalam penilaiannya, Indonesia termasuk dalam negara yang dinilai melalui PISA.
Berdasarkan hasil PISA 2018 menunjukkan kemampuan siswa Indonesia dalam membaca, meraih rata-rata skor 371.
Sementara untuk sains rata-rata skor siswa Indonesia yakni 396, dan matematika yakni 379.
Penilaian ini membuat Indonesia berada di peringkat 72 dari 77 negara.
Indonesia hanya memiliki skor yang lebih baik dibandingkan Maroko, Lebanon, Kosovo, Republik Dominika, dan Filipina.
China, Singapura, Hongkong, Macao, dan Estonia menjadi lima negara tertinggi dalam peringkat PISA.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.