Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak dan Menantu Jokowi Maju Pilkada 2020, M Qadari: Sulit Dikatakan ada Nepotisme

Bobby Nasution dan Gibran Rakabuming Raka yang maju dalam Pilkada 2020, Qadari menilai sulit untuk mengatakan adanya nepotisme.

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Anak dan Menantu Jokowi Maju Pilkada 2020, M Qadari: Sulit Dikatakan ada Nepotisme
Instagram @ayanggkahiyang & @gibran_rakabuming
Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution dikabarkan akan maju dalam Pilkada 2020. 

TRIBUNNEWS.COM – Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qadari ikut menyoroti tudingan nepotisme terhapap Bobby Nasution dan Gibran Rakabuming Raka yang maju dalam Pilkada 2020.

Qadari menilai sulit untuk mengatakan adanya nepotisme dalam hal tersebut.

Pernyataan ini ia ungkapkan dalam program Kompas Petang yang dilansir dari kanal YouTube Kompas TV, Kamis (5/12/2019).

Menurut Qadari tudingan tersebut harus dilihat dari definisinya terlebih dahulu.

Yakni apa arti dari kata nepotisme itu sendiri.

“Sebenarnya ini tergantung dari definisi nepotisme itu apa,” ungkap Qadari.

“Satu diantara definisi nepotisme yang saya kira diterima secara umum adalah memilih saudara tapi diluar kemampuannya,” imbuhnya.

Berita Rekomendasi

Ia juga menuturkan adanya nepotisme lebih mudah dilihat untuk jabatan–jabatan yang sifatnya ditunjuk.

Qadari pun memberikan contoh–contoh kasus satu diantaranya yang terjadi pada 1997.

“Misalnya ya Pak Soeharto pada 1997, beliau mengangkat Mbak Tutut (putri Soeharto) sebagai menteri sosial,” ujar Qadari.

“Atau ada saat jadi Gubernur Riau Pak Annas Maamun itu kalau tidak salah anaknya menjadi Kepala Dinas PU,” imbuhnya.

Sementara Qadari melihat langkah Bobby dan Gibran berbeda dari kasus diatas.

Karena jabatan – jabatan yang kemungkinan akan ditempati oleh Gibran dan Bobby melalui jalur dipilih oleh masyarakat bukan ditunjuk langsung oleh Presiden Jokowi.

“Sebenarnya agak sulit untuk mengatakan ini nepotisme sepenuhnya untuk jabatan-jabatan yang sifatnya itu dipilih,” ujar Qadari.

“Karena disitu proses yang terjadi adalah proses dimana orang itu memiliki kesempatan untuk memilih,” tambahnya.

Qadari juga menuturkan langkah Gibran maju sebagai calon Wali Kota (cawalkot) Solo dan Bobby maju menjadi cawalkot Medan merupakan hak milik mereka berdua.

Hal itu menjadi dilarang jika telah ada larangan yang tertulis sebelumnya.

“Saya lihat pertama-tama kalau kita kembalikan pada undang-undang tidak ada halangan bagi anak presiden untuk maju jadi calon Wali Kota,” ujarnya.

“Kecuali ada larangan hitam diatas putih tentu dengan mudah kita katakan tidak boleh,” imbuhnya.

Bobby Nasution dan Gibran Rakabuming Raka
Bobby Nasution dan Gibran Rakabuming Raka (Kolase TribunKaltim.co / (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG) dan (Tribun Medan/Nanda F Batubara))

Bobby Nasution Resmi Maju Pilkada 2020

Diketahui, Bobby Nasution telah mendatangi kantor DPD PDI - P Sumetera Utara, Selasa (3/12/2019).

Kedatangan Bobby guna menyerahkan formulir pendaftaran dan berkas persyaratan calon Wali Kota Medan.

Dikutip dari Tribunnews.com, Sekertaris DPD PDI-P Sumatera Utara, Soetarto, Bobby akan mengikuti mekanisme partai sesuai aturan PDI-P.

Soetarto menegaskan status sebagai menantu Presiden tidak akan mempengaruhi proses pendaftaran tersebut.

"Mas Bobby menyampaikan akan mengikuti mekanisme partai. Sebagaimana yang sudah diatur PDI-Perjuangan," ujar Soetarto.

Gibran Rakabuming Mantap Maju Pilkada 2020

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya sudah mendaftarkan diri sebagai anggota PDIP kota Solo sebagai keseriusannya maju di Pilkada 2020.

Gibran memastikan akan berjuang dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo. 

Gibran bahkan sudah bertemu dengan pemimpin tertinggi PDI -P, Megawati Soekarnoputri.

Suami Selvi Ananda serius untuk maju menjadi calon Wali Kota Solo melalui PDI-P.

Gibran menegaskan dirinya tidak akan menempuh jalur independen dalam kontestasi Pilwalkot Solo pada 2020.

"Saya sampaikan keseriusan saya untuk maju (Pilkada Solo). Saya sampaikan juga ke Bu Mega, saya sudah punya KTA PDI-P (kartu tanda anggota PDI-P)," ujar Gibran yang dikutip dari Kompas.com.

"Dan saya tidak akan maju lewat independen seperti yang dikatakan di Solo kemarin. Itu tidak benar," ujar Gibran, Kamis (24/10/2019). (*)

(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma/Andari Wulan Nugrahani) (Kompas.com/Labib Zamani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas