Ari Askhara Semena-mena di Garuda, Ketua IKAGI: Siapa yang Melawan, Besok Jabatan Langsung Hilang
Ketua IKAGI, Zaenal Muttaqin menceritakan bagaimana Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Ari Askhara yang melakukan tindak sewenang-wenang.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), Zaenal Muttaqin menceritakan bagaimana Direktur Utama PT Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara melakukan tindakan sewenang-wenang.
Pernyataan tersebut diungkapkan dalam acara Sapa Indonesia Malam yang videonya diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (6/12/2019).
Zaenal Muttaqin menjelaskan, sejak lama di dalam tubuh Garuda Indonesia terdapat sebuah tim yang mendukung Ari Askhara sebagai Direktur Utama.
Tim tersebut berisi sebagian serikat pekerja dan teman-teman yang loyal pada Ari Askhara.
Zaenal Muttaqin menuturkan, orang-orang yang loyal ke pada Ari Askhara akan mendapatkan keuntungan di dalam struktur organisasi Garuda.
Sehingga semua kebijakan yang diambil dan tindak penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Ari Askhara akan disokong oleh tim tersebut.
"Dari awal memang dibentuk semacam komunitas pendukung dia (Ari Askhara), dari serikat pekerja, dari teman-teman yang memang loyal kepada dia," ungkap Zaenal Muttaqin.
"Karena tidak gratisan, mereka yang masuk ke dalam tim atau komunitas dia akan dapat jabatan."
"Akhirnya mereka jadi loyal kepada Pak Ari, sehingga apapun yang dilakukan oleh Pak Ari didukung penuh oleh pegawai-pegawai yang loyal," kata dia.
Meski demikian, Zaenal Muttaqin mengatakan, pegawai yang loyal pada Ari Askhara tidak sebanding dengan yang tidak.
Namun, para pegawai yang tidak loyal tidak berani untuk melawan tindakan yang dilakukan oleh Ari Askhara dan orang-orang pendukungnya.
Zaenal Muttaqin mengungkapkan, pegawai yang berani melawan Ari Askhara akan masuk ke dalam organisasi IKAGI.
Diceritakan Zaenal Muttaqin, pegawai yang berani membangkang bisa saja langsung dikeluarkan dari perusahaan Garuda Indonesia.
Tidak hanya itu, Ari Askhara juga mengancam pada pegawai yang melawan keputusannya akan dipindahtugaskan ke Sorong, Papua Barat.