Soal Hari Antikorupsi Sedunia, Wali Kota Bogor Bima Arya: Menjaga Agar Tidak Terkena Jebakan Batman
Wali Kota Bogor Bima Arya dalam peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Senin (9/12/2019) menyampaikan tantangan yang dihadapi masih berat.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Fathul Amanah
Maka, setelah ditangkap seharusnya ada perbaikan sistem di pemerintah provinsi tersebut.
Ketua KPK Minta Maaf
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo meminta maaf dalam sambutannya, di hadapan para pejabat di Gedung Merah Putih KPK.
Permohonan maaf tersebut ia sampaikan berkaitan dengan masa jabatannya yang segera berakhir pada Desember ini.
"Saya menyampaikan beberapa hari lagi pimpinan yang sekarang, akan meletakkan jabatan. Oleh karena itu, bapak, ibu, mohon maaf kalau sekiranya dalam empat tahun, kami menjalankan KPK, ada hal-hal tak berkenan di hati bapak, ibu," tutur Ketua KPK, yang Tribunnews kutip dari Kompas.com.
Pria berusia 63 tahun tersebut menjelaskan tindakan yang dilakukan oleh KPK sama sekali bukan berdasarkan kepentingan pribadi.
Ia menegaskan, perbuatan KPK merupakan bagian dari tugas dalam memberantas korupsi.
Ketua KPK itu juga mendoakan agar harapan untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara yang sejahtera dapat segera terwujud.
Sejumlah pejabat pemerintah pusat yang hadir di peringatan Hari Antikorupsi tersebut di antaranya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri PAN-RB Thahjo Kumolo dan Menkominfo Johnny G. Plate.
Beberapa kepala daerah juga turut hadir dalam acara peringatan Hari Antikorupsi tersebut.
Yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.
Jokowi Tak Hadiri Undangan KPK
Jokowi tidak memenuhi undangan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia.