Penyerang Novel Baswedan Belum Ditemukan, Kapolri Optimis Kasus Segera Selesai
Kapolri belum dapat melaporkan pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan, namun Kapolri optimis kasus ini akan segera selesai.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kapolri Jenderal (Pol) Idham Aziz penuhi panggilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (9/12/2019) sore.
Idham datang ke Istana Negara untuk melaporkan perkembangan kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
Namun kepada Jokowi, Idham belum dapat melaporkan terkait sosok penyerang yang menyiram air keras ke Novel Baswedan saat itu, seperti dilansir Kompas.com.
"Detik ini, sebelumnya, dan insya Allah nanti ke depan, tim teknis akan terus bekerja maksimal untuk mengungkap kasus ini," ungkap Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal.
Meski begitu, Iqbal optimis secepatnya kasus ini akan terungkap.
Ia menyebut ini hanya masalah waktu.
"Sore ini saya sampaikan, ini masalah waktu. Ini tidak akan lama lagi (terungkap)," ujar Iqbal yang dilansir YouTube Kompas TV, Selasa (10/12/2019).
"Kami sangat optimis untuk segera menyelesaikan kasus ini," imbuhnya.
Iqbal menegaskan sekali lagi, penyidik telah memiliki petunjuk signifikan terkait kasus Novel.
Namun belum dapat dipublikasikan karena akan mengganggu upaya penyelidikan.
"Terdahulu sudah saya sampaikan bahwa kami sudah mendapat petunjuk yang signifikan tentang upaya terungkapnya kasus ini," ungkap Iqbal.
"Alat bukti tidak bisa saya sampaikan di ruang publik karena akan sangat menganggu upaya pengungkapan," ujarnya.
Iqbal sesuai janji Kapolri usai dilantik, Kabareskim baru sudah ditunjuk.
Sementara pelantikannya direncanakan minggu depan.
Tidak seperti sebelumnya, kali ini Kepala Negara tidak memberi tenggat waktu dalam pengusutan kasus Novel.
"Enggak ada (tenggat waktu)," ujar Iqbal.
Iqbal menyebut Jokowi berpesan agar penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK dapat segera ungkap.
ICW sambut baik pemanggilan Kapolri ke Istana
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Kurnia Ramadhana menyambut baik pertemuan Kapolri dengan Jokowi.
Dikutip dari Tribunnews.com, Kurnia berharap pertemuan ini dapat menemukan titik terang dalam kasus Novel.
Sehingga proses pengusutan kasus tidak berjalan secara berlarut-larut.
ICW juga menuntut tiga hal yang harus dijelaskan oleh Jokowi setelah kasus ini berhasil terungkap.
"Kami tuntut tiga point sebenarnya yang harus dijelaskan negara, siapa pelaku dua orang penyiram Novel, apa motifnya dan juga siapa aktor intelektual," ujar Kurnia.
Desakan Laode M Syarif
Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif mengaku pengusutan kasus Novel sudah terlalu lama berjalan.
Laode meminta agar Kapolri Idham Aziz dapat segera mengungkap teror ini.
"Terus terang kami sudah terlalu menunggu, sudah 3 tahun itu belum didapat (penyelesaian kasus Novel)," ujar Laode yang dilansir YouTube Kompas TV, Selasa (10/12/2019).
"Kami berharap dalam waktu dekat ini mendapat kabar baru, yakni penyerangnya dapat ditemukan," imbuhnya.
Tidak hanya kasus Novel, Laode juga meminta agar pengusutan kasus intimidasi terhadap anggota KPK lainnya.
"Termasuk oknum yang telah memasang bom dirumah Pak Agus (Ketua KPK), serta orang yang membakar rumah saya," ungkapnya.
Menurut Laode ini sangat penting untuk menjaga agar para pejuang antikorupsi terlindung dari teror-teror. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma/Fransiskus Adhiyuda, Kompas.com/Ihsanuddin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.