Jajaran Komisaris Garuda Bentuk Komite Audit untuk Ungkap Kasus Penyelundupan Harley di Pesawat Baru
Sahala Lumban Gaol memerintahkan untuk membentuk komite audit terkait kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Komisaris Utama Garuda Indonesia, Sahala Lumban Gaol memerintahkan untuk membentuk komite audit terkait kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton.
Hal tersebut diungkapkan dalam acara Indonesia Lawyers Club yang videonya diunggah di kanal YouTube 'Indonesia Lawyers Club', pada Selasa (11/12/2019).
Sahala menjelaskan semua ini bermula ketika pihaknya menemukan berita, pada Senin (2/12/2019) lalu.
Berita itu dirilis oleh metro.tempo.com yang berjudul 'Bea Cukai Soekarno-Hatta Tangkal Harley Davidson Diduga Ilegal'.
Kemudian berita tersebut dikirim ke grup aplikasi chat whatsapp yang berisi para jajaran Komisaris Garuda.
Mengetahui berita itu, Sahala sebagai pimpinan komisaris mengadakan rapat, pada Kamis (5/12/2019).
Baca: Pramugari Ungkap Isu Selir Cantik Eks Dirut Garuda Indonesia, Tak Membantah Malah Beri Bukti Ini
Baca: Di ILC, Josephine Ungkap Garuda Skorsing Pramugari karena Status di Medsos: Itu Robot atau Manusia?
"Jadi pada tanggal dua Desember munculah yang mengatakan ada beberapa berita yang satu di antaranya diterbitkan oleh metro.tempo.com yang disampaikan oleh komisaris," jelas Sahala.
"Judul berita tersebut adalah 'Bea Cukai Soekarno-Hatta Tangkal Harley Davidson Diduga Ilegal'."
"Lalu dimasukkan ke grup whatsapp komisaris, langsung setelah saya selaku Komisaris Utama membaca ini lalu saya minta untuk melakukan rapat tanggal 5 (Desember)," tandasnya.
Melihat perkembangan kasus tersebut, Sahala kemudian langsung memerintahkan pada seluruh anggota komisaris untuk menunjuk komite audit.
Komite audit diharapkan dapat bekerja segera untuk mencari informasi awal.
Setelah dibentuk untuk menangani kasus penyelundupan Harley, komite audit langsung memberikan laporan pada dewan komisaris, pada Kamis (5/12/2019).
"Namun kami melihat perkembangannya, setelah tanggal 3 langsung saya menyampaikan kepada seluruh anggota perlu menunjuk komite audit," terang Sahala.
"Komite audit diminta untuk bekerja segera dan untuk mencari informasi awal dan kalau perlu melakukan penyelidikan lebih lanjut."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.