Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komunikasi Khofifah dengan Romahurmuziy Terkait Posisi Kakanwil Kemenag Jatim

Hakim membacakan keterangan nomor 10 di berita acara pemeriksaan (BAP) Khofifah yang dibuat pada saat pemeriksaan di penyidik KPK.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Komunikasi Khofifah dengan Romahurmuziy Terkait Posisi Kakanwil Kemenag Jatim
Kolase
Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Rommy) dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengaku tidak terlibat melakukan lobi-lobi terkait pemilihan Haris Hasanuddin sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur.

Dia mengungkapkan itu saat dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Mantan Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, terkait kasus suap jual-beli jabatan di Kementerian Agama.

"Ada tidak komunikasi dengan Romi (Romahurmuziy,-red) menyangkut pejabat-pejabat khususnya kakanwil. Pejabat yang mungkin ada seseorang yang direkomendasikan oleh terdakwa yang dikenalkan ke anda atau melalui orang lain?" tanya hakim kepada Khofifah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (11/12/2019).

"Tidak ada," jawab Khofifah.

Baca: Lukman Hakim Kerap Berkomunikasi dengan Romahurmuziy Soal Lowongan Jabatan di Kementerian Agama

Hakim membacakan keterangan nomor 10 di berita acara pemeriksaan (BAP) Khofifah yang dibuat pada saat pemeriksaan di penyidik KPK.

"Apakah anda pernah mengatakan kepada terdakwa "Gus, Gus Haris tolong diperjuangkan biar sinergi dengan pemerintah provinsi lebih baik ke depan". Apakah ada ucapan anda seperti ini?" tanya hakim.

Khofifah merasa tidak pernah menyampaikan hal tersebut. Dia mengungkapkan pernah ada komunikasi dengan Romahurmuziy soal proses pencalonan Kakanwil Kemenag Jawa Timur.

Berita Rekomendasi

Menurut dia, komunikasi itu berawal dari permintaan Kiai Asep Saifuddin Chalim, tokoh senior PPP di Jawa Timur. Kiai Asep menelepon ke Romahurmuziy soal pencalonan Kakanwil Kemenag Jawa Timur.

"Saya tidak merasa yang mulia. Hanya ada WA (Whatsapp,-red). Saya di awal Februari seperti yang pernah saya sampaikan, suatu saat Kiai Asep meminta saya menanyakan kepada Mas Romi katanya ada proses yang sudah selesai kaitan dengan pemilihan Kanwil Jatim kenapa tidak segera dilantik. Beliau baru ditelepon. Kebetulan Mas Romi, WA saya meminta hadir pada kampanye akbar PPP 10 April. Kemudian kira-kira ada kalimat jangan sampai kanginan," ungkapnya.

Baca: Provinsi Aceh, DKI Jakarta, Jawa Barat Raih Posisi Bawah Indeks Kerukunan Umat Beragama Kemenag 2019

Untuk diketahui, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, memenuhi panggilan sebagai saksi kasus suap jual-beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama.

Selain Khofifah, JPU pada KPK menghadirkan saksi-saksi lainnya. Mereka yaitu, Staf Khusus mantan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, Gugus Joko Waskito, dan staff administrasi Rommy, Amin Nuryadi.

Ini merupakan kedua kali, Khofifah menghadiri pemanggilan sebagai saksi untuk kasus jual-beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama.

Sebelumnya, dia memberikan keterangan untuk terdakwa mantan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur, Haris Hasanuddin, dan mantan Kakanwil Kemenag Gresik, Muafaq Wirahadi, pada 3 Juli 2019.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas