Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Tumpak Hatorangan Panggabean, Mantan Wakil Ketua KPK pada Periode I

Tumpak Hatorangan Panggabean merupakan mantan Wakil Ketua KPK pada periode I

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Adya Rosyada Yonas
zoom-in Profil Tumpak Hatorangan Panggabean, Mantan Wakil Ketua KPK pada Periode I
TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Tumpak Hatorangan Panggabean 

TRIBUNNEWS.COM - Tumpak Hatorangan Panggabean merupakan pensiunan jaksa yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua KPK pada periode I bersama Taufiequrachman Ruki, Sjahruddin Rasul, dan Erry Riyana Hardjapemekas, serta Amin Sunaryadi.

Selama menjabat sebagai salah satu pimpinan KPK, Tumpak dikenal blak-blakan.

Semua kasus yang ditangani lembaga antikorupsi itu dijelaskannya dengan gamblang.

Tumpak juga tak kenal kompromi pada kasus korupsi, hal ini menjadikan Tumpak dijuluki sebagai 'buldoser para koruptor'.

Tumpak Hatorangan Panggabean lahir di Sanggau, Kalimantan Barat, 29 Juli 1943.

tumpak1
Mantan Komisioner KPK, Tumpak Hatorangan Pangabean berjalan menuju gedung utama Pusdiklat Kemenkes RI di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (28/7/2015), setelah menghabiskan waktu istirahat sekitar 15 menit di kantin kawasan gedung untuk kembali beraktivitas sebagai asessor dalam tes capim KPK. (Tribunnews.com/Lendy Ramadhan)

Tumpak diketahui menamatkan pendidikannya di bidang hukum pada Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Tumpak Hatorangan Panggabean memiliki tiga anak dari pernikahannya dengan Roosvi Sertianan Sianturi.

BERITA REKOMENDASI

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak, Tumpak Hatorangan Panggabean kemudian menjadi pegawai negeri di kejaksaan.

Tumpak pernah bertugas di Kajari Pangkalan Bun (1991-1993), Asintel Kejati Sulteng (1993-1994), Kajari Dili (1994-1995) dan Kasubdit Pengamanan Ideologi dan Politik Pada JAM Intelijen (1996-1997).

Kemudian pada 1997, Tumpak didapuk menjadi Asintel Kejati DKI Jakarta.

Setahun kemudian, Tumpak diangkat menjadi Wakajati disusul dengan jabatan Kajati Maluku (1999- 2000), Kajati Sulawesi Selatan (2000-2001), dan terakhir sebagai Sesjampidsus (2001-2003).

BACA SELENGKAPNYA >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


Sumber: TribunnewsWiki
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas