Arya Sinulingga Ungkap Banyaknya Anak Usaha BUMN, Mulai dari Perusahaan Air Minum hingga Hotel
Arya Sinulingga mengaku banyaknya anak dan cucu dari usaha BUMN sudah diketahui setelah sebulan Menteri BUMN, Erick Thohir bergabung di BUMN.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengaku banyaknya anak dan cucu dari usaha BUMN sudah diketahui setelah sebulan Menteri BUMN, Erick Thohir bergabung di BUMN.
Diketahui, setelah kejadian penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton, masalah di BUMN satu persatu mulai terungkap.
Satu di antaranya, terkait banyaknya anak dan cucu dari usaha BUMN.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Arya Sinulingga dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam yang kemudian diunggah oleh kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (13/12/2019).
Menurut Arya Sinulingga, Erick Thohir telah mengetahui banyaknya anak dan cucu perusahaan di BUMN setelah sebulan menjabat sebagai Menteri BUMN.
"Ketika menemukan sekira 22 perusahaan air minum kemasan (AMDK) yang mungkin kita pun tidak pernah dengar nama brand nya, itu dimiliki oleh perusahaan-perusahaan BUMN," ujar Arya Sinulingga.
Bahkan, menurut Arya Sinulingga ada konsultan kontruksi di BUMN yang punya anak perusahaan air minum.
"Kemudian ketika kita lihat lagi kejadian ternyata hotelnya BUMN itu mencapai 58 buah hotel yang dimiliki BUMN," ungkap Arya.
Arya Sinulingga mengungkapkan jika 58 hotel tersebut di luar Ina Hotel yang merupakan korporasi bisnis hotel BUMN.
Arya Sinulingga juga menyebut bahwa Pertamina juga memiliki hotel, bahkan ada BUMN bidang financial yang punya dua hotel di Bandung.
"Kemudian yang terakhir ketika ada kejadian BRI Agro itu membuat RUPS tanpa kami (Kementerian BUMN) tahu," terang Arya Sinulingga.
Karena hal itu, akhirnya Erick Thohir mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) yang tidak membolehkan menambah anak perusahaan.
"Sementara tahan dulu, tapi kalau memang dibutuhkan, itu diperbolehkan. Namun harus minta izin kepada Kementerian BUMN," papar Arya.
Lebih lanjut, Arya Sinulingga menjelaskan tak hanya hotel, pihak Kementerian BUMN juga menemukan perusahaan logistik di luar PT POS Indonesia, sekira 30an perusahaan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.