Tanggapi Ancaman 'Tembak Mati', Andre Rosiade: Saya Tidak Ada Urusan dengan Nevi Zuarina
Andre Rosiade menanggapi soal dugaan ancaman 'tembak mati' dari Nevi Zuarina, istri Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Komisi VI RI Fraksi Gerindra, Andre Rosiade menanggapi soal dugaan ancaman 'tembak mati' dari Nevi Zuarina, istri Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat.
Ancaman Nevi Zuarina terkait dengan wacana yang dilontarkan Andre Rosiade soal inisiasi hak interpelasi terhadap Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.
Hal itu karena Irwan Prayitno sering bepergian ke luar negeri.
Andre Rosiade yang juga menjabat ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sumatera barat, mengaku tidak punya urusan dengan Nevi Zuarina.
Pernyataan Andre Rosiade tersebut disampaikan dalam acara Sapa Indonesia Malam yang kemudian diunggah oleh kanal YouTube KompasTV, Minggu (15/12/2019).
"Saya tidak ada urusan sebenarnya dengan Bu Nevi," ujar Andre.
Andre munuturkan, dirinya hanya menyampaikan keresahan dan kegelisahan masyarakat Sumatera Barat.
Kegelisahaan yang dimaksud Andre adalah soal perilaku Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno yang sering bepergian ke luar negeri.
"Kegelisahan dari masyarakat Sumatera barat yang melihat perilaku dari Pak Gubernur, yang hampir setiap bulan melakukan kunjungan kerja ake luar negeri," jelas Andre.
Bahkan, Andre mengungkapkan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno bisa dua kali dalam satu bulan pergi ke luar negeri.
"Ini kan menimbulkan keresahan, APBD Sumatera Barat itu kecil, tiba-tiba Pak Gubernur hampir tiap bulan ke luar negeri," ungkap Andre.
Andre berujar, selama melakukan bepergian ke luar negeri Irwan Prayitno, tidak pernah menginformasikan kepada masyarakat.
"Katanya mencari investor, tapi tolong sampaikan kepada publik, ini lo investor yang datang karena karena perjalanan dinas saya hampir tiap bulan ke luar negeri," ujar Andre.
Andre berdalih, pihaknya hanya melaksanakan tugas, menyerap dan mendengar aspirasi masyarakat yang tengah gelisah.
"Lalu DPD Gerindra melalui fraksi Gerindra DPRD Sumatera Barat berencana melakukan interpelasi terhadap Gubernur Sumatera Barat yang mempergunakan APBD Sumatera Barat untuk keluar negeri," terang Andre.
Andre menyebut, ada indikasi puluhan milyar sudah dipakai oleh Irwan Prayitno, untuk perjalanan dinasnya ke luar negeri.
Dalam akun Twitter pribadi miliknya, Andre Rosiade juga menyoroti soal anggaran yang dipakai Irwan Prayitno untuk ke luar negeri.
"Kami menanyakan Puluhan Milyar APBD Sumbar yg dipakai utk kunjungan ke Luar Negeri oleh Gub Sumbar yg hampir tiap bulan sang Gubernur pergi ke luar negeri dan tidak ada hasil," tulis akun @andre_rosiade.
Menurutnya, hampir setiap bulan Gubernur Irwan Prayitno ke luar negeti, tetapi tidak membawa hasil untuk warga Sumatera Barat.
"Sang Gubernur hampir tiap bulan ke Luar Negeri pakai Anggaran Negara tanpa hasil yg jelas. Wajar Rakyat ingin tahu," tulis @andre_rosiade.
Bahkan Andre Rosiade menyindir Irwan Prayitno, yang tak datang ke lokasi bencana, padahal yang bersangkutan bisa pergi ke luar negeri.
"Tanggap darurat Solsel di mulai dr 22 November. Hari ini tgl 16 Desember. Gubernur Sumbar sampai sekarang belum juga datang ke Lokasi Bencana. Bahkan yg bersangkutan bisa berangkat ke Kolombia. Apakah mungkin Solsel jaraknya lebih jauh dr pada Kolombia bagi Gubernur Sumbar???" tulis @andre_rosiade.
Berikut adalah isi ancaman Nevi Zuarina, istri Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat.
"Maunya apa sich Andre itu laporan Pak Guspardi Gaus krn datang tidak dilayani Pemda sdg sibuk jangan ikut-ikut kalau nggak ngerti masalah kelakuan Andre itu buat jelek nama Gerindra di Sumbar, kalau ada yang tembak mati Andre di Sumbar, ibu nggak mau tanggungjawab, banyak pendukung bapak di Sumbar kasihan keluarga kalau Pak Andre kelakuan seperti LSM begini, padahal dewan terhormat."
Nevi Zuarina menuliskan ancaman tersebut di Grup WhatsApp bernama TF Politik Hukum Hankam A, pada Minggu (15/12/2019).
Terkait dengan ancaman yang dilontarkan kepada dirinya, Andre Rosiade mengaku ancaman tersebut sebagai bentuk dari intimidasi.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)