Tolak Wacana Edhy Prabowo Ekspor Benih Lobster, Susi Pudjiastuti: Nelayan Tidak Boleh Bodoh
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti menolak wacana mengekspor benih Lobster, ia mengungkapkan nelayan tidak boleh bodoh.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti menolak tegas terkait wacana Indonesia akan mengekspor benih lobster.
Susi Pudjiastuti mengatakan nelayan tidak boleh bersikap bodoh karena kebijakan itu dinilai dapat merugikan Indonesia.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Susi Pudjiastuti melalui video yang diunggah di akun media sosial Instagramnya, @susipudjiastuti115.
Dalam video yang diunggah Susi Pudjiastuti, diperlihatkan dirinya sedang makan malam yang berlokasi di Pangandaran dengan menggunakan lauk lobster.
Susi Pudjiastuti mengatakan lobster yang ada di dalam videonya itu memiliki berat sekira 400 hingga 500 gram.
Harga jual lobster tersebut adalah Rp 600 ribu hingga Rp 800 ribu setiap satu kilogramnya.
Sehingga lobster yang menjadi santapan Susi Pudjiastuti malam itu berharga Rp 400 ribu.
Susi Pudjiastuti menjelaskan benih lobster yang diambil kemudian dijual hanya bernilai Rp 30 ribu.
Dengan harga yang tertera, maka Susi Pudjiastuti menuturkan Indonesia akan mengalami kerugian apabila tetap memutuskan untuk melakukan ekspor benih lobster.
"Malam ini saya makan di Pangandaran dengan lobster. Satu ekor lobster ini beratnya kurang lebih 400 sampai 500 gram," terang Susi Pudjiastuti.
"Lobster yang begini beratnya satu kilogram, Rp 600 ribu sampai Rp 800 ribu. Berarti satu ekor lobster ini Rp 400 ribu."
"Bibitnya diambil dan dijual hanya dengan harga Rp 30 ribu saja. Berapa rugi kita," tambahnya.
Dalam video tersebut Susi Pudjiastuti juga mengungkapkan Indonesia akan semakin rugi apabila yang diekspor merupakan benih lobster berjenis Mutiara.
Susi Pudjiastuti menjelaskan lobster Mutiara dengan berat satu kilogram harganya dapat mencapai Rp 4 juta hingga Rp 5 juta.
Kemudian Susi Pudjiastuti melanjutkan satu ekor lobster Mutiara dengan berat 400 gram, berharga Rp 1 juta.
Apabila akan melakukan ekspor ke Vietnam yang menjadi target utama, benih lobster dihargai antara Rp 100 ribu hingga Rp 130 ribu.
"Apalagi kalau lobsternya Mutiara jenisnya. Di mana satu kilogram lobster Mutiara bisa mencapai Rp 4 juta-Rp 5 juta," ungkap Susi Pudjiastuti.
"Satu ekor 400 gram, itu sudah berapa harganya, Rp 1 juta."
"Kita jual ke Vietnam dengan harga hanya Rp 100 ribu atau Rp 130 ribu," tutur dia.
"Nelayan tidak boleh bodoh dan kita akan dirugikan kalau itu dibiarkan," lanjutnya.
Dalam video tersebut Susi Pudjiastuti juga menuliskan keterangan video untuk selalu menjaga lobster yang memiliki nilai ekonomi tinggi agar tidak punah.
Kepunahan yang diakibatkan dari keserakahan manusia yang lebih memilih untuk menjual benih lobster.
"Lobster yg bernilai ekonomi tinggi tidak boleh punah, hanya karena ketamakan kita untuk menjual bibitnya.
Dengan harga seperseratusnya pun tidak.
Astagfirullah .. karunia Tuhan tidak boleh kita kufur akan nikmat dr Nya," tulis Susi Pudjiastuti.
Sebelumnya, Menteri KKP Edhy Prabowo mengeluarkan wacana akan mengeluarkan kebijakan untuk mengekspor benih lobster.
Namun hingga saat ini Edhy Prabowo mengatakan wacana tersebut masih terus dikaji oleh tim dari kementeriannya.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, pada Senin (16/12/2019).
Kebijakan ekspor benih lobster masih harus ditelaah lebih lanjut karena menyangkut banyak pihak.
Tidak hanya itu berbagai tanggapan muncul dari banyak pihak terkait wacana ekspor benih lobster ini.
Namun Edhy sendiri tidak mempermasalahkan adanya beragam respon dari masyarakat luas hingga berbagai tokoh.
"Ekspor lobster ini masih terus pengkajian, karena memang menyangkut banyak orang," jelas Edhy.
"Karena kita baru bicara rencana saja udah macam-macam ya beritanya."
"Tapi saya pikir tidak ada masalah, ini bagian daripada kebijakan," tambahnya.
Edhy mengatakan keputusan mengenai ekspor benih lobster akan disesuaikan dengan hasil dari pemeriksaan tim dari kementerian.
Karena Edhy mengungkapkan ada banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari menangkap benih lobster tersebut.
Sehingga apabila ekspor benih lobster tidak dilakukan, masyarakat itu akan bekerja apalagi.
Tak hanya itu, dengan pelarangan ekspor benih lobster juga tidak mengurangi jumlah penyelundupan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.