Ekonom Senior, Faisal Basri Sebut Ekspor Benih Lobster akan Merugikan Negara dan Nelayan
Faisal Basri menganggap ekspor benih lobster akan merugikan negara dan nelayan. Karena harga jual benih tidak sebanding dengan harga jual lobster.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Ekonom Universitas Indonesia, Faisal Basri menanggapi wacana Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang akan mengekspor benih lobster.
Menurut Faisal Basri, wacana tersebut akan merugikan negara karena harga jual benih lobster dengan harga jual lobster yang sudah besar tidak sebanding.
"Ekspor itu lebih baik mana satu ekor Rp 35.000 atau satu ekor Rp 350.000. Kan ndak perlu ahli roket, jadi jelas negara dirugikan," ungkapnya dilansir melalui siaran langsung YouTube Kompas TV, Rabu (18/12/2019).
Ia berharap Edhy Prabowo memperhatikan nasib nelayan karena hasil yang didapat tidak akan sebanding.
"Nelayan dapatnya segitu gitu saja. Nantikan nelayan juga yang nangkap," tegasnya.
Faisal Basri berharap Jokowi tegas akan persoalan seperti ini dan menertibkan para menterinya.
"Mudah-mudahan Jokowi udah mendengar. Menertibkan menteri-menteri yang mau jalan pintas yang menguntungkan sebenarnya segelintir orang," ujarnya.
Sebelumnya, Faisal Basri menyatakan pencabutan larangan ekspor benih lobster akan sangat merugikan Indonesia.
"Belum sebulan dua bulan kabinet (baru) ada, (larangan) ekspor benih lobster dicabut. Sudah gila itu. Namanya kan bibit, bibitnya kita jual ya gimana? Gila enggak? Itu aja," kata Faisal Basri di Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Faisal menyayangkan setiap kebijakan di sektor kelautan dan perikanan justru tidak menjaga laut itu sendiri.
Dia bilang seandainya keran ekspor benih lobster benar-benar dibuka, laut Indonesia justru akan tereksploitasi dan kembali hancur.
"Lobster kan di alam kan. Lingkungan nanti kalau boleh diekspor, ya rusaklah tuh lingkungan. Telur-telur lobster itu rusak lah itu. Pokoknya dia enggak peduli laut kita rusak lagi," ujarnya.
Alih-alih diekspor, Faisal justru menyarankan lobster harus dibudidaya di dalam negeri. Apalagi, sektor kelautan dan perikanan adalah salah satu dari sedikit sektor yang surplus.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.