Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Diundang Munas Hanura 2019, Wiranto: Saya Enggak Sakit Hati, Cuma Merasa Aneh

Mantan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto sebut merasa aneh soal dirinya tidak diundang Musyawarah Nasional (Munas).

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Tak Diundang Munas Hanura 2019, Wiranto: Saya Enggak Sakit Hati, Cuma Merasa Aneh
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Wiranto Mantan Ketum Hanura 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto sebut merasa aneh soal dirinya tidak diundang Musyawarah Nasional (Munas).

Wiranto merasa heran lantaran pada umumnya petinggi partai selalu diundang pada Munas Hanura.

Namun, Wiranto yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Parta Hanura mempertanyakan hal ini.

"Lazimnya munas itu, ketua dewan pembina diundang ya kan. Ini yang mendirikan partai, yang menyerahkan partai untuk dikelola, Munas kok enggak diundang? Ini kan aneh ya," kata Wiranto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/12/2019), dilansir dari Kompas.com.

Diketahui Munas Hanura digelar pada tanggal 17-19 Desember 2019.

Agenda utama dalam Munas ini adalah pemilihan ketua umum baru Hanura.

Baca: Curhat Pengalaman Dibonceng Warga, Gibran Disoroti Sikap & Cara Bicara, Penampilan ‘Ndeso’-nya Viral

Tak diundang Munas Hanura, Wiranto mengaku tidak sakit hati.

Berita Rekomendasi

"Saya enggak sakit hati. Cuma merasa aneh, ada apa ini?" ujar mantan Menko Polhukam itu.

Ia menyatakan hanya mendengar desas-desus alasan dirinya yang tidak diundang dalam acara penting Partai Hanura tersebut.

Menurutnya alasan Hanura mengacu pada Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) hasil Munas Hanura di Solo tahun 2015.

"Katanya berdasarkan AD/ART tatkala Munas di Solo tahun 2015 yang lalu. Di sana, dalam struktur organisasi hasil AD/ART, enggak ada Ketua Dewan Pembina, sehingga saya katanya saya engga perlu diundang," papar Wiranto.

Namun, Wiranto menyanggah saat Munas Hanura 2015 lalu dirinya masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai.

Maka ia pun hanya mempertanyakan permasalahan yang belum jelas ini.

Hal ini juga dikatakan Ketua DPP Partai Hanura, Benny Ramdhani.

Benny mengungkapkan alasan tidak diundangnya Wiranto yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres).

Tak jauh berbeda dari keterangan Wiranto, Ben

Baca: Wiranto Mundur dari Partai Hanura, Oesman Sapta Odang: Tidak Ada Dewan Pembina Sejak Munas Solo

ny mengatakan di dalam struktur Partai Hanura tidak ada jabatan untuk Dewan Pembina Partai.

Struktur kepengurusan baru ini sebelumnya telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada 25 November 2019.

Oleh karenanya, Hanura tidak mengundang Wiranto yang diketahui berstatus sebagai Dewan Pembina Hanura.

Di sisi lain, berdasarkan keterangan Benny, mantan Menko Polhukam itu kini menjadi dewan pembina partai lain.

Maka Wiranto dinilai tidak menjadi bagian dari Partai Hanura lagi.

"Ini juga penting untuk dijelaskan jika Pak Wiranto selalu menyampaikan ke publik bahwa dirinya selaku Dewan Pembina. Jadi kepengurusan DPP Partai Hanura yang sudah disahkan Menkumham tidak ada unsur Dewan Pembina di stuktur Dewan Pimpinan Pusat Hanura," ujar Benny di Kantor DPP Partai Hanura, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019) dalam Kompas.com Selasa (17/12/2019).

Jokowi pada Acara Hanura
Presiden Joko Widodo

Presiden Jokowi Tidak Diundang

Sementara itu, dikabarkan Presiden Joko Widodo turut tidak diundang dalam Munas Hanura.

Pangi Syarwi Chaniago selaku Direktur Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, menduga terdapat masalah antara Partai Hanura dengan Jokowi serta Wiranto.

Pangi meragukan jika ada pernyataan yang menganggap hubungan mereka tidak ada masalah.

Faktanya, kalau benar Pak Jokowi dan Pak Wiranto enggak diundang di munas, berarti ada masalah kan?” kata Pangi.

Baca: Oesman Sapta Odang Terkejut Wiranto Menyatakan Mundur dari Partai Hanura

Menurutnya Partai Hanura untuk tahun ini tidak mendapat jatah kursi kabinet dan lingkup staf khusus.

Menilik dari Pemilu untuk Pilpres 2019-2024 ini, Partai Hanura merupakan partai pengusung Jokowi-Ma'ruf.

Namun, posisinya kalah saing dengan Partai Gerindra.

Partai Gerindra yang notabene rival Jokowi-Ma'ruf justru mendapatkan jatah 2 kursi menteri.

Padahal dalam Pilpres lalu, Partai Hanura lah yang mempunyai kontribusi nyata bagi Jokowi.

Ia mengatakan hal yang wajar bila dalam hal ini membuat Partai Hanura meradang.

"Politik itu kan sederhana, bicara apa, dapat apa, siapa dan bagaimana dan dimana? Hanura dapat apa dengan mendukung Pak Jokowi? Jadi Hanura nampaknya merasa tersinggung dan merasa tak dihargai kontribusinya sedikit atau banyak terhadap mesin pemenangan Jokowi-Ma’ruf,” kata Pangi. 

(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas