Jokowi Resmi Luncurkan Program B30, Hemat USD 4,8 Miliar karena Tak Perlu Bangun Kilang Minyak Lagi
Jokowi senang bisa menghemat devisa negara sebesar USD 4,8 miliar karena tak perlu lagi membangun kilang minyak untuk program B30.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Jokowi senang bisa menghemat devisa negara sebesar Rp 63 triliun setelah peluncuran program energi baru terbarukan yang dimulai dari program B30.
Jokowi meresmikan implementasi Biodiesel 30 persen atau B30 di SPBU Pertamina Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin (22/12/2019).
Program B30 seharusnya baru dimulai pada Januari 2020, namun akhir Desember 2019 program B30 bisa dijalankan.
Hal ini karena Pertamina sudah mulai mengujicoba B30 mulai bulan November 2019 lalu.
Jokowi mengharapkan pemerintah bisa membangun B40 dan B50, setelah program B30 dijalankan.
"Nantinya kita harapkan ini step by step, tahun depan kita masuk ke B40, 2021 kita masuk ke B50, targetnya kira-kira itu," ujar Jokowi di SPBU Pertamina Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca: Ingatkan Kunci Keberhasilan B30, Presiden Jokowi: Kita Mau Keluar dari Rezim Impor atau Tidak
Sehingga, tujuan Jokowi dari membangun energi terbarukan secara bertahap itu, ia menginginkan Indonesia bisa menghemat keuangannya.
"Kalau step step ini bisa kita raih saya kira devisa besar bisa kira raih," ungkapnya.
Jokowi berujar, letak kilang-kilang Pertamina yang tersebar di beberapa tempat membutuhkan transportasi untuk mengangkut crude palm oil (CPO) atau minyak sawit menuju kilang tersebut.
"Memang ruwetnya kilangnya harus tersebar, untuk membawa CPO masuk ke kilang-kilang, perlu transportasi logistik untuk menuju ke kilang, dimana barang ini diproduksi," katanya.
"Kilang Pertamina tercukupi, sehingga kita tidak harus membangun kilang baru dalam rangka B30, B40, dan B50," lanjut Jokowi.
Jokowi pun mengatakan, Indonesia bisa menghemat Rp 63 triliun karena tak perlu membuat kilang minyak lagi.
"Artinya kalau Rp 63 triliun bisa kita hemat, USD 4,8 miliar bisa kita hemat," ungkapnya.
"Nanti lari ke B50 akan beda lagi," lanjut Presiden Jokowi.