Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menjelang Perayaan Natal, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj Ucapkan Natal dan Doakan Untuk Kebaikan

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ucapkan selamat natal bagi yang merayakan dan mendoakan bagi kebaikan bangsa Indonesia

Penulis: Muhammad Nur Wahid Rizqy
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Menjelang Perayaan Natal, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj Ucapkan Natal dan Doakan Untuk Kebaikan
Youtube Nu Channel
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ucapkan selamat natal bagi yang merayakan 

Ini pertanyaan yang sering terdengar di setiap perayaan dan momentum hari raya bagi umat Kristiani ini, termasuk di momentum Natal 2019 ini.

Dr Quraish Shihab menjawabnya lewat dialog bersama Najwa Shihab dan seorang nara sumber lainnya yakni Romo Aloysius Budi.

Najwa Shihab kemudian menuturkan, menurut ayahandanya tercinta yang dia panggil 'Abi Quraish' itu, mengucapkan selamat hari raya untuk umat beragama lain merupakan hal baik demi kerukunan dan perdamaian.

Menurut Quraish Shihab, permasalahan itu cuma terjadi di Indonesia. 

Di Timur Tengah sudah hal lazim masyarakat mengucapkan selamat hari raya bagi umat beragama lain. 

"Itu masalah di Indonesia, Malaysia, tapi di Timur Tengah tak masalah itu.

Kita tak cuma berkata 'bolehkah atau tidak' tapi sebenarnya bagus (mengucapkan Selamat Natal).

Berita Rekomendasi

Ikut bergembira dengan kegembiraan siapa pun. Siapa pun itu, dia seagama dengan kita, atau tidak seagama dengan kita, tapi satu kemanusiaan dengan kita," jawab Quraish Shihab mengawali ucapannya.

"Dalam Al Quran itu, orang pertama yang mengucapkan Selamat Natal adalah Nabi Isa. (mengutip sebuah ayat ) ... Salam sejahtera untukku, pada hari kelahiranku, pada hari aku dibangkitkan....," kata Quraish Shihab, menterjemahkan bunyi ayat tersebut. 

"Jadi (berdasar ayat tersebut), tidak ada masalah sebenarnya," lanjut Quraish Shihab. 

Najwa Shihab lantas menyebutkan, ada kekhawatiran dengan mengucapkan kalimat tersebut (selamat Natal), artinya kita mengakui apa yang dipercayai umat lain. 

"Apakah artinya bisa sejauh itu, Abi?"  tanya Najwa Shihab lagi.

"Saya rasa tidak. Ketika Romo Budi (sambil menyebut nama Romo Budi di sebelahnya) mengucapkan Selamat Hari Raya (Idul Fitri), saya kira Romo tidak akan berkeyakinan persis dengan apa yang saya yakini," kata Quraish Shihab."Saya tahu ini (ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri) adalah basa-basi dalam konteks kehidupan berkerukunan. 

Sama, ketika saya mengucapkan Selamat Natal, saya yakin pihak lain tidak akan berpikir saya meyakini apa yang dia yakini. Hidup ini indah kalau kita berharmoni," lanjutnya. 

(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas