BMKG: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Selasa 24 Desember 2019: Waspada Hujan Lebat dan Petir
BMKG merilis peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, waspada hujan lebat disertai petir.
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) secara resmi merilis peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah.
Diperkirakan terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang berpotensi terjadi pada Selasa 24 Desember 2019.
Peringatan dini cuaca ekstrem tersebut secara resmi telah dirilis BMKG pada Senin, (23/12/2019).
Ada 17 wilayah diprakirakan berpotensi terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
Selain itu diprakirakan enam wilayah berpotensi hujan lebat termasuk Bengkulu dan Kalimantan Tengah.
Berikut wilayah diperkirakan berpotensi terjadi hujan lebat dan hujan lebat disertai angin kencang dan petir pada besok sebagianaimana dikutip dari bmkg.go.id.
Wilayah berpotensi hujan lebat
- Suamtera Barat
- Bengkulu
- Jawa Tengah
- Kalimantan Tengah
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
Wilayah berpotensi hujan lebat disertai angin kencang dan kilat/petir
- Aceh
- Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Jawa Barat
- Jabodetabek
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Papua
Prakiraan cuaca ekstrem beberapa wilayah tersebut dirilis berdasarkan temuan massa udara basah di lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah Aceh Barat, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan.
Selain itu massa udara basah di lapisan rendah juga terkonsentrasi di Bangka belitung, Lampung, Jawa Barat dan Jawa Tengah, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Terdapat siklon tropis Phanfonedi (1002hPa) di Samudera Pasifik utara Papua.
Sirkulasi siklon terjadi di Samudra Hindia Barat Sumatera dan Perairan Utara Maluku (level 925/700 mb).
Konvergensi terbentuk di wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Peisisi Selatan Kalimantan, Sulawesi Tengah, dan Maluku.
(Tribunnews.com/Fajar)