Membaca Gerak Bibir Jokowi
Sebab, sebagai seorang tuna rungu, Angkie harus memperhatikan dengan cernat gerak bibir seseorang saat berbicara.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf khusus (Stafsus) Presiden Angkie Yudistia mengaku kesulitan membaca gerak bibi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berbicara.
Sebab, sebagai seorang tuna rungu, Angkie harus memperhatikan dengan cernat gerak bibir seseorang saat berbicara.
Meski, dirinya sudah menggunakan alat bantu mendengar.
Hal itu disampaikan Angkie saat sesi wawancara khusus dengan Tribunnews.com, di Kantor This Able, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2019).
"Bapak Jokowi kan gerak bibirnya baru menurut saya, padahal sudah sering (melihat,red) di televisi," kata Angkie.
"Sulit (membaca gerak bibir Jokowi,red) tapi lama-lama terbiasa," ungkapnya.
Baca: Menteri Agama Fachrul Razi dan Kontroversinya
Baca: Sosok Jokowi di Mata Stafsus Angkie Yudistia: Presiden Bilang Sama Kami, Jangan Pernah Kapok
Baca: Angkie Yudistia: Penunjukan Sebagai Stafsus Bukti Jokowi Perhatikan Disabilitas
Meski demikian, Angkie mengaku cepat beradaptasi terkait situasi tersebut.
Menurutnya, ia selalu punya kebiasaan dalam membaca gerak bibir orang terdekat terlebih dahulu. Lalu, ia berusaha berbicara dengan sesorang dengan memandang mata.
Ia percaya, tatapan mata dan gerakan bibir sesorang yang diajak berbicara mampu dipahami secara utuh.
"Kalau saya dari mata terus mikir, sebentar..ini sedang apa yang dibicarakan dan diarahkan ke mana. Jadi berusaha untuk fokus dengan mata gerakan bibir Pak Jokowi, gerakan bibir koordinator, jadi berusaha untuk fokus," ucap Angkie.
"Kalau saya tidak paham lebih baik saya tanya. Dari pada sesat di jalan lebih baik saya tanya," jelasnya.
Ia juga berkisah bagaimana dalam kesempatan rapat bersama staf khusus dengan Presiden Jokowi, dirinya sempat tidak paham isi pembicaraan rapat. Karena, ia ditempatkan di sisi belakang.
Padahal, para staf khusus lainnya sedang menyampaikan inovasi, laporan dan lain hal.
Sehingga, ia tak bisa melihat secara detail gerak bibir Presiden Jokowi saat berbicara.
"Tapi begitu kita selesai, bapak presiden sendiri yang notice. Angkie are you okay? Tidak pak, saya tidak mendengar. Oh iya kita lupa kok Angkie kenapa bisa di belakang ya," kata Angkie.
"Oh tidak apa-apa, karena saya sedang melihat-lihat kerja pertama dan pengalaman pertama," sambungnya.
Angkie pun mengajukan permintaan dalam rapat lanjutan untuk membawa handphone karena adanya aplikasi dari suara ke teks.
"Oh boleh, kita semua sepakat boleh, kalau itu membantu Angkie," jelasnya.