Empat Gerhana Matahari Cincin yang Pernah Terjadi di Indonesia
Fenomena gerhana matahari cincin ( GMC) akan dapat disaksikan esok hari, Kamis (26/12/2019) di sejumlah wilayah di Indonesia.
Editor: Hasanudin Aco
Melansir Harian Kompas, 16 Agustus 1998, GMC saat itu berawal dari selatan India, ke arah Sumatera, Malaysia (selatan), Laut Natuna, Pulau Midaisubi-Panjang, Kalimantan utara, Sangirtalaud, utara Irian, kepulauan Australia, dan berakhir di Lautan Pasifik Selatan.
Di Indonesia, lintasan GMC 22 Agustus 1998 adalah melewati Sumatera Utara hingga Riau.
Di wilayah barat, proses GMC dimulai sebelum matahari terbit.
2. GMC 16 Februari 1999
Melansir Harian Kompas, 16 Februari 1999, GMC kembali melintasi Indonesia pada Selasa (16/2/1999).
Pengamatan dapat dilakukan pada 25 provinsi, saat matahari sudah tinggi.
Di Bandung, kontak pertama terjadi pukul 13.55 WIB, kontak kedua atau puncaknya pada 14.55 WIB, dan kontak terakhir pukul 17.55 WIB.
Persentase penampakannya saat itu hanyalah 24 persen.
Ketua Jurusan Astronomi ITB saat itu, Dr Moedji Raharto, mengatakan bahwa gerhana cincin terbaik di Indonesia hanya dapat terpantau di Kupang dengan persentase 56 persen.
Menurutnya, pengamatan di daerah lain dapat dilakukan, tetapi tidak sebaik di NTT.
Baca juga: Daftar 25 Kota di Indonesia yang Dilewati Gerhana Matahari Cincin pada 26 Desember
3. GMC 26 Januari 2009
GMC juga terjadi pada 26 Januari 2009. Meski tidak seluruh tahapan, peristiwa kali ini dapat disaksikan dari wilayah Indonesia menjelang matahari terbenam.
Daerah yang dapat menyaksikan GMC secara penuh adalah Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tengah.