Ini Pemenang Tender Proyek Pengembangan Bandara Komodo Labuan Bajo
Kemenhub menetapkan Konsorsium Cardig Aero Service (CAS) menjadi pemenang lelang Proyek Pengembangan Bandara Komodo di Labuan Bajo.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan Konsorsium Cardig Aero Service (CAS) menjadi pemenang lelang Proyek Pengembangan Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Dari hasil lelang, kami telah menetapkan Konsorsium CAS sebagai badan usaha pemenang proyek Pengembangan Bandar Udara Komodo–Labuan Bajo. Konsorsium CAS beranggotakan PT Cardig Aero Service (CAS), Changi Airports International Pte Ltd (CAI), dan Changi Airports MENA Pte Ltd,” jelas Budi Karya di Jakarta, Kamis (26/12/2019).
Baca: Johnny G Plate dan Luhut Gelar Open House Natal, Prabowo, Budi Karya, hingga Mahfud MD Hadir
Budi Karya mengatakan, terpilihnya Konsorsium CAS menjadi pemenang proyek telah melalui proses seleksi ketat dari tim ahli di antaranya Prof Wihana, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Ellen Tangkudung, Ketua YLKI Tulus Abadi, Pengamat Penerbangan Gerry Soejatman, Tommy Soetomo, hingga Sesditjen Perhubungan Udara Nur Isnin.
“Pemenang lelang tentunya yang memiliki kompetensi yang baik dan berpengalaman dalam membangun dan mengelola Bandara. Sehingga diharapkan kinerja dan pelayanan di Bandara Labuan Bajo semakin meningkat,” kata Budi Karya.
Baca: Jelang Libur Nataru 2020, Menhub Ungkap 48 Persen Masyarakat Lebih Memilih Gunakan Mobil Pribadi
Menhub menjelaskan, proyek pengembangan bandara dengan skema KPBU dilakukan untuk mendorong partisipasi badan usaha untuk turut serta membangun dan memberikan pelayanan infrastruktur transportasi di Indonesia yang dapat memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat.
Khususnya di Labuan Bajo yang menjadi salah satu dari lima “Bali Baru” yang sedang disiapkan Pemerintah menjadi destinasi wisata kelas dunia.
Selain itu, KPBU menjadi suatu cara pembiayaan alternatif yang dapat mengurangi ketergantungan anggaran terhadap APBN, di tengah anggaran APBN yang terbatas.
Pemerintah menargetkan untuk meningkatkan jumlah penumpang pertahunnya sampai dengan 4.000.000 penumpang pertahun dan kargo sebesar 3.500 ton pada tahun 2044 sehingga semakin meningkatkan konektivitas nasional maupun internasional.
Adapun nilai investasi untuk pengelolaan Bandar Udara Komodo–Labuan Bajo sebesar Rp1,2 triliun dan estimasi total nilai biaya operasional selama 25 tahun Rp5,7 triliun.
Penunjukkan Tim Ahli
Kementerian Perhubungan telah menugaskan PT. Surveyor Indonesia (Persero) untuk mendampingi proses pengadaan/transaksi Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Pengembangan Bandara Komodo–Labuan Bajo.
Mohammad Zulfikar Dachlan mengatakan PT Surveyor Indonesia (Persero) telah menunjuk dirinya selaku Ketua Tim Ahli untuk mendampingi pengadaan/ transaksi Pengembangan Bandara Komodo–Labuan Bajo.
Baca: Jelang Libur Nataru 2020, Menhub Sebut Kendaraan di Tol Layang Jakarta-Cikampek Meningkat 80 Persen
Dia mengatakan komposisi tim yang ditunjuk PT Surveyor Indonesia (Persero) merupakan personil yang memiliki kompetensi dalam bidangnya masing-masing.
"Hal ini juga telah dibuktikan salah satu anggota tim ahli teknis Salahudin Rafi dipercaya oleh Gubernur Jawa Barat menjadi Direktur Utama Bandar Udara Internasional Jawa Barat–Kertajati," ujar Zulfikar dalam keterangannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.