Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harapan Partai NasDem di Bidang Kesehatan Tahun 2020

Menteri Kesehatan yang baru, harap Okky dapat melakukan terobosan dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Harapan Partai NasDem di Bidang Kesehatan Tahun 2020
KOMPAS.com/ANDIKA ADITIA
Model senior yang juga Ketua Bidang Kesehatan DPP Partai NasDem, Okky Asokawati 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Pemerintah diharapkan memastikan program kesehatan untuk masyarakat lebih ditingkatkan. Isu seputar BPJS Kesehatan, harga obat serta persoalan penyakit tidak menular (PTM) agar menjadi persoalan serius di tahun 2020.

Ketua Bidang Kesehatan DPP Partai NasDem Okky Asokawati mengatakan tahun 2020 pemerintah agar lebih meningkatkan kinerja di bidang kesehatan. Ia menyoroti sejumlah persoalan krusial yang bakal terjadi di tahun 2020.

"Masalah utama yang bakal menyita perhatian publik tak lain soal BPJS Kesehatan. Pemerintah tetap bersikukuh menaikkan iuran BPJS Kesehatan hingga 100 persen di awal tahun 2020 ini. Ada dampak yang bakal muncul atas kenaikan ini," Okky mengingatkan Selasa (31/12/2019).

Baca: Kaleidoskop 2019: Tiga Keputusan Jokowi yang Menuai Kontroversi

Menurut anggota Komisi Kesehatan DPR RI dua periode ini, kenaikan iuran BPJS Kesehatan merujuk Perpres No 75 Tahun 2019. Membebani masyarakat, khususnya peserta BPJS Kesehatan kelas III.

"Apalagi, hingga saat ini pemerintah belum memastikan perbaikan layanan fasilitas bagi peserta BPJS Kesehatan seiring dengan kenaikan 100 persen. Peserta BPJS Kesehatan khususnya kelas III terbebani dengan kenaikan ini. Pemerintah mestinya telah berhitung dengan seksama atas kenaikan ini bagi masyarakat," katanya.

Anggota Komisi IX DPR Okky Asokawati setuju dengan wacana dinaikkannya harga rokok di Indonesia, karena hal ini dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) apalagi di era globalisasi kualitas SDM menjadi taruhan untuk bersaing dengan negara-negara lain.
Okky Asokawati 

Model senior ini juga menyebut rencana reformasi tata kelola obat di Indonesia. Diharapkan dapat terealisasikan di tahun 2020. Menurut dia, persoalan obat baik dari sisi hulu hingga hilir menjadi persoalan serius di sektor kesehatan masyarakat.

"Harapannya, ada desain besar dalam reformasi tata kelola obat nasional dari hulu hingga hilir. Ujungnya harga obat murah, rakyat dapat menjangkau dengan mudah serta tidak ada lagi persoalan pemalsuan obat di pasaran," ujar Okky.

Baca: 5 Syarat Turun Kelas BPJS Kesehatan, Bisa Turun Dua Tingkat dari Kelas Perawatan Sebelumnya

BERITA REKOMENDASI

Okky yang juga Direktur Okky & Walla (Human Developemnt Capital) ini juga menyoroti persoalan penyakit tidak menular (PTM) dan penyakit menular yang menghantui kualitas masyarakat Indonesia.

Menurutnya, pemerintah harus lebih memerhatikan persoalan PTM di Indonesia dengan melakukan serangkaian upaya pencegahan lebih masif kepada masyarakat.

"Penderita TBC di Indonesia jumlahnya terbesar ketiga di dunia. Ini angka yang memprihatinkan. Pemerintah diharapkan memberi perhatian yang lebih di masalah penyakit tidak menular ini," ia mengingatkan.

Baca: BPJS Kesehatan-PERSI Sepakat Tingkatkan Mutu Layanan Kesehatan

Menteri Kesehatan yang baru, harap Okky dapat melakukan terobosan dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia. Ia mencontohkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) agar dapat menjadi gerakan masif di seluruh Indonesia.

"Saya berharap Menteri Kesehatan yang baru agar melakukan terobosan yang konkret di bidang kesehatan," kata dia.

Baca: Romantika BPJS Defisit yang Picu Peserta Menjerit-jerit


Di tahun 2020 menandai satu dekade menjelang momentum bonus demografi di Indonesia yang terjadi pada tahun 2030. Menurut dia, bonus demografi tersebut akan sia-sia dan justru menimbulkan masalah jika persoalan kesehatan warga tidak menjadi prioritas.

"Tahun 2030 diprediksikan akan terjadi bonus demografi di Indonesia. Ini menjadi kesempatan emas bagi Indonesia dengan catatan, warga Indonesia sehat lahir dan batin," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas