Polisi Perairan Lewati Arus Deras Hingga Bujuk Warga Saat Proses Evakuasi di Cipinang
Mengevakuasi ratusan warga yang terjebak banjir di wilayah Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020) ternyata bukan hal yang mudah.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengevakuasi ratusan warga yang terjebak banjir di wilayah Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020) ternyata bukan hal yang mudah.
Tim Polisi Perairan dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya selain harus melewati arus yang deras, mereka pun harus membujuk warga agar mau dievakuasi.
Menggunakan dua rubber boat atau perahu karet, polisi perairan menyisir rumah-rumah warga untuk memastikan tidak ada yang terjebak banjir.
"Kita tawarkan apakah ada yang mau dievakuasi. Kita sebetulnya demi keselamatan warga, kita paksa mereka agar mau dievakuasi," kata Kasubdit Patroli Perairan Ditpolair, Korpolairud, Baharkam Polri, Kombes Pol Muhamad Yassin Kosasi.
Baca: Polisi Perairan Gerak Cepat Evakuasi Ratusan Warga Terjebak Banjir di Cipinang
Namun, warga yang memiliki rumah berlantai dua, rata-rata mereka memilih bertahan dan enggan dievakuasi.
Pihaknya harus bisa membujuk warga agar mau dievakuasi khusunya untuk anak-anak dan orang tua.
"Tapi yang rumahnya tingkat dua, mereka enggak mau dievakuasi. Kita utamakan dulu yang anak-anak dan orang tua," ujarnya.
Selain itu, pihaknya pun harus bisa melawan arus air yang cukup kuat di beberapa jalur evakuasi.
Hal tersebut menjadi kendala tersendiri bagi tim polisi perairan.
Akhirnya mereka menggunakan mesin atau motor tempel di rubber boat saat menyisir jalur yang arusnya kuat.
Baca: Titik Banjir Terbanyak di Jakarta Timur, Warga Sebut Ini Banjir Terparah selama 7 Tahun Terakhir
"Di ruas jalan tertentu di Cipinang itu yang arusnya deras kita gunakan mesin itu karena kita cukup banyak membawa penumpang. Dalam satu rubber boat itu bisa 11-15 orang," katanya.
Kombes Pol Muhamad Yassin Kosasi pun meminta agar masyarakat yang saat ini masih belum bisa dievakuasi untuk bersabar.
Ia mengingatkan agar warga yang masih terjebak banjir untuk menggunakan persediaan makanannya yang ada di rumah untuk bertahan hidup.
Selain itu, diupayakan handphone jangan sampai mati untuk tetap menjaga komunikasi.
Baca: Banjir Rendam Ratusan Sepeda Motor di Area Parkir Terminal Kampung Rambutan
"Setelah itu, harap bersabar menunggu bantuan besok datang, karena kami dari Polairud sudah berupaya maksimal menuju beberapa lokasi, beberapa titik banjir yang ada di Kota Jakarta," katanya.
Diketahui setelah dari Cipinang, tim Polisi Perairan sempat meluncur ke wilayah Ciledug untuk melakukan proses evakuasi warga yang terjebak banjir.
Namun, karena akses menuju ke lokasi sudah terendam banjir membuat tim polisi perairan kesulitan untuk menembusnya.
"Ada beberapa ruas jalan yang sudah banjir sehingga mobil yang membawa perahu karet agak kesulitan untuk melakukan evakuasi, mengingat jalan akses menuju ke lokasi sudah banjir," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.