Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mandeknya Naturalisasi Kali Ciliwung Dituding Jadi Penyebab Banjir, Apa Kata Anies?

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lebih memilih menghindari polemik banjir ibu kota yang disebut karena mandeknya proyek naturalisasi kali Ciliwung.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Mandeknya Naturalisasi Kali Ciliwung Dituding Jadi Penyebab Banjir, Apa Kata Anies?
Tribunnews.com/Danang Triatmojo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lebih memilih menghindari polemik banjir ibu kota yang disebut karena mandeknya proyek naturalisasi kali Ciliwung.

Ketimbang menanggapi lebih jauh, Anies Baswedan mengatakan pihaknya fokus pada pemenuhan keperluan warga yang terdampak banjir.

Baca: Kritik Ketua DPRD DKI ke Pemprov: Biaya Banjir Diefisiensi Enggak Betul Itu

"Begini, saya hindari berpolemik dulu sekarang. Sekarang ini kita pikirkan warga supaya bisa dapat tempat tinggal layak, bisa kembali ke rumahnya, bisa beraktvitas," kata Anies di pintu air Manggarai, Jalan Tambak, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/1/2020).

Kata dia, lebih baik persoalan penyebab banjir Jakarta dibahas setelah kondisi pulih secara keseluruhan. Jika semuanya sudah kembali normal, Anies mengaku akan siap diajak berdebat soal problem ini.

Untuk saat ini, fokus pikirannya masih mengakomodasi kebutuhan warga.

Berita Rekomendasi

"Kalau mau berdebat mengenai sebab, nanti aja sesudah selesai. Nanti kita siap untuk berdiskusi. Sekarang, kita pikirkan warga yang lebih memerlukan," ujar dia.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya terjadi silang pendapat antara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal penyebab banjir di Jakarta, usai diguyur hujan lebat belasan jam.

Dalam konferensi pers di kawasan Monas Rabu (1/1) kemarin, Basuki mengatakan dari total 33 kilometer panjang kali Ciliwung, baru 16 kilometer saja yang sudah dinormalisasi.

Alhasil, panjang kali yang belum dikerjakan normalisasi berdampak pada luapan permukaan air hingga menggenangi wilayah sekitarnya.

Menurut Basuki harus diskusikan sisa panjang sungai yang belum dinormalisasikan itu. Termasuk kali Pasangrahan yang menuju Banjir Kanal Timur.

Mendengar pernyataan tersebut, Anies yang berada di sebelah Basuki lalu menyanggah.

Menurut dia, selama tak ada pengendalian aliran air dari Selatan, maka upaya apapun yang dilakukan Jakarta untuk mengatasi limpahan air itu tidak mungkin bisa berdampak signifikan.

"Mohon maaf pak menteri saya harus berpandangan karena tadi bapak menyampaikan. Jadi, selama air dibiarkan dari Selatan masuk ke Jakarta dan tidak ada pengendalian dari Selatan, maka apa pun yang kita lakukan di pesisir termasuk di Jakarta tidak akan bisa mengendalikan," ucap Anies.

Baca: Cerita Deny Setyawan: 7 Jam Proses Evakuasi Bayi Sabrina yang Terjebak Banjir

Ia pun mencontohkan wilayah Kampung Melayu yang tetap dilanda banjir pada Maret lalu, meskipun bentangan sungai di wilayah tersebut sudah di normalisasi.

"Artinya, kuncinya itu ada pada pengendalian air sebelum masuk pada kawasan pesisir," jelas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas