Waspadai Pasokan Minyak Terganggu Akibat Serangan AS, Harga Bisa Naik Lagi
Hans mengungkapkan, meningkatnya kekhawatiran bahwa ketegangan Timur Tengah dapat mengganggu pasokan minyak.
Editor: Johnson Simanjuntak

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panasnya tensi di Timur Tengah akan menjadi perhatian pasar pekan depan menyusul naiknya harga minyak di akhir pekan ini akibat serangan udara Amerika Serikat (AS) ke milisi Irak yang di dukung oleh pemerintah Iran.
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, serangan udara AS dikabarkan menewaskan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, kepala Pasukan elit Quds, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis.
Baca: Makin Panas, Tentara AS Serang Milisi Irak Dukungan Iran di Utara Baghdad
"Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji akan membalas serangan tersebut yang menimbulkan kekawatiran terjadi konflik di wilayah tersebut," ujarnya di Jakarta, Sabtu (4/1/2020).
Hans mengungkapkan, meningkatnya kekhawatiran bahwa ketegangan Timur Tengah dapat mengganggu pasokan minyak.
"Hal ini menyebabkan harga minyak akan naik," katanya.
Baca: Harga Minyak dan Emas Meroket Gara-gara Serangan AS, tapi Tidak akan Lama
Selain itu, Hans menambahkan, sentimen pada pekan depan pasar terpengaruh optimisme penandatanganan fase 1 antara China dan AS.
"Presiden Donald Trump mengatakan kesepakatan perdagangan Fase 1 antar AS dan China akan ditandatangani pada 15 Januari di Gedung Putih," pungkasnya.