Edhy Prabowo: Kita Tidak Boleh Kalah dengan Garakan Kapal Cina
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyebut pihaknya terus melakukan pengawasan di Perairan Natuna, Kepulauan Riau.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
![Edhy Prabowo: Kita Tidak Boleh Kalah dengan Garakan Kapal Cina](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/edhy-prabowo-di-kompleks-istana-kepresidenan-761.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyebut pihaknya terus melakukan pengawasan di Perairan Natuna, Kepulauan Riau.
"Pengawasan terus, kami berkoordinasi dengan semua kementerian, termasuk Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Jadi kita tidak boleh kalah dengan gerakan itu (kapal asing)," ujar Edhy Prabowo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/1/2020).
Menurut Edhy Prabowo, setiap kementerian memiliki tugas masing-masing dalam menyikapi masuknya kapal nelayan dan penjaga pantai Cina di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) laut Natuna Utara.
Baca: China Klaim Laut Natuna, Luhut Sebut Tingkatkan Penjagaan: Barang Tidak Kau Jaga, Orang Datanglah
"Saya akan fokus dengan tugas saya, wilayah lautan kita luas. Saya akan gunakan dengan sumber daya yang ada," ucap Edhy Prabowo.
"Yang paling penting bagaimana laut dan sekitarnya sepanjang perbatasan itu, kami isi dengan nelayan kita," sambung Edhy Prabowo.
Baca: Masuknya Kapal China di Perairan Natuna, Jokowi Tegaskan Tak Ada Tawar Menawar Mengenai Kedaulatan
Edhy Prabowo menjelaskan, pihaknya juga akan menindak tegas kapal asing yang mencuri ikan di laut kawasan Indonesia, di mana sebelumnya telah menangkap tiga kapal asing pada 30 Desember 2019.
"Kami menangkap tiga kapal asing di situ (Natuna), sekarang sedang ada di Kalimantan Barat," kata Edhy Prabowo.
Nelayan Pantura siap melaut di perairan Natuna
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal Riswanto mengaku siap untuk melaut dan turut menjaga perairan Natuna dari pencuri ikan.
Hal itu disampaikanya usai mendapat pengarahan dari Menko Polhukam Mahfud MD bersama ratusan nelayan pantai utara (Pantura) Jawa di ruang Nakula, Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2020).
"Intinya kami siap, bahwasanya Natuna adalah bagian dari NKRI dan kami siap mengisi, siap kami berlayar di laut Natuna dengan apa yang nanti akan menjadi aturan, kami siap mengikuti," kata Riswanto.
Baca: Luhut dan Mahfud MD Janji Selesaikan Omnibus Law Keamanan Laut untuk Back Up Bakamla
Diketahui, Pemerintah akan mengirimkan 120 nelayan Pantura ke Laut Natuna untuk melaut di sana.
Alasannya, banyak kapal-kapal asal Cina yang mencuri ikan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Riswanto mengatakan, program melaut ke Natuna sebenarnya sudah diarahkan pemerintah sejak Menko Kemaritiman era Rizal Ramli.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.