Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Tambah Kapal Patroli di Perairan Natuna

"Sudah nambah (kapal patroli), kita mau menormalkan patroli agar lebih proposional," ujar Mahfud MD.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Indonesia Tambah Kapal Patroli di Perairan Natuna
HANDOUT
Pangkogabwilhan I Laksamana Madya (Laksdya) TNI Yudo Margono memimpin apel gelar pasukan intensitas operasi rutin TNI dalam pengamanan laut Natuna di Paslabuh, Selat Lampa, Ranai, Natuna, Jumat (3/1/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud MD menyebut pemerintah telah menambah armad kapal untuk berpatroli di Perairan Natuna, menyusul telah masuknya kapal China.

"Sudah nambah (kapal patroli), kita mau menormalkan patroli agar lebih proposional," ujar Mahfud di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/1/2020).

Namun, Mahfud tidak menyebut jumlah kapal patroli yang ditambah pemerintah, setelah kapal nelayan dan kapal penjaga pantai China berlayar di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) laut Natuna Utara.

Mahfud pun menyebut, TNI tidak akan melakukan perang dengan kapal China, karena persoalan di sana tidak ada konflik.

"Jadi untuk apa perang? Kita meningkatkan proporsionalitas patroli aja. Diplomasi lain jalan, tetapi diplomasi tidak untuk Natuna, itu sudah selesai," tuturnya.

Baca: Luhut dan Mahfud MD Janji Selesaikan Omnibus Law Keamanan Laut untuk Back Up Bakamla

Sementara diketika ditanya kebijakan Susi Pudjiastuti mantan Menteri Kelautan dan Perikanan agar ditenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia, Mahfud menyebut hal tersebut biar dikerjakan tim lapangan.

Berita Rekomendasi

"Prinsipnya kita jaga kedaulatan. Soal taktis, itu biar dikerjain oleh lapangan, seperti Panglima TNI, Angkatan Laut, Bakamla. Tapi yg jelas payungnya kita pertahankan kedaulatan, dan itu sudah hak sah kita tidak ada nego," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sanjungan ke menteri Kabinet Indonesia Maju, terkait persoalan dengan China di Perairan Natuna.

"Saya kira, seluruh statement yang disampaikan sudah sangat baik. Tidak ada yang namanya tawar-menawar mengenai kedaulatan, mengenai teritorial negara kita," papar Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas