Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bahas Isu Natuna di Rakernas PDIP, Nabil Haroen Nilai Harus Ada Strategi Khusus

M Nabil Haroen menilai harus ada strategi khusus terkait isu Natuna. Hal ini ia sampaikan dalam Rakernas PDIP.

Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Bahas Isu Natuna di Rakernas PDIP, Nabil Haroen Nilai Harus Ada Strategi Khusus
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) bersama Presiden Joko Widodo (tengah) dan Wapres Maruf Amin (kanan) dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 PDI Perjuangan sekaligus membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I di Jakarta, Jumat (10/1/2020). Rakernas I PDI Perjuangan tersebut bertemakan 'Solid Bergerak Wujudkan Indonesia Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi Nasional'. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar Hari Ulang Tahun ke-47 dan Rapat Kerja Nasional I tahun 2020, pada Jumat-Minggu (10-12/01/2020) ini di Expo Kemayoran Jakarta.

Pada agenda ini, hadir 4.731 anggota PDIP dari unsur legislatif, eksekutif dan struktural partai.

Pada Rakernas kali ini, PDIP mengangkat tema 'Solid Bergerak Wujudkan Indonesia Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi Nasional', dengan sub tema "Strategi Jalur Rempah dalam Lima Prioritas Industri Nasional untuk Mewujudkan Indonesia Berdikari".




Anggota DPR RI Komisi IX, M Nabil Haroen mengungkapkan Rakernas PDIP sangat penting untuk menguatkan organisasi, mensolidkan kader serta berkontribusi untuk tata politik dan kebijakan pemerintah.

"Secara pribadi, saya mengucapkan selamat kepada PDIP atas ulang tahun ke-47. Ini pencapaian penting dalam demokrasi Indonesia. PDIP dengan unsur pimpinan dan kader-kadernya, terbukti konsisten menjaga Indonesia, mendorong bangsa ini terus maju. Sekaligus, mengupayakan kesejahteraan warga Indonesia melalui kebijakan-kebijakan pemerintah yang pro-rakyat," ungkap Nabil, dalam keterangan tertulisnya.

Terkait tema Rakernas PDIP yang membangkitkan Jalur Rempah, Nabil Haroen menganggap ide ini sangat tepat untuk Indonesia masa kini.

Menurut Nabil, membangkitkan Jalur Rempah berarti membangkitkan mental bangsa Indonesia.

BERITA TERKAIT

"Kita perlu membangkitkan mental bangsa Indonesia menjadi bangsa besar di segala aspeknya, dari intelektual, sumber daya manusia, sekaligus sumber daya alamnya. Kita punya manusia-manusia hebat dengan inovasi keren. Kita punya kekayaan laut, kesuburan darat, dan sumber daya terbarukan (renewable energy) yang bisa dieksplorasi untuk kekuatan bangsa. Saatnya kita bangkitkan mental bangsa, kurangi perdebatan yang tidak perlu, ambil solusi, eksekusi rencana, serta kolaborasi dengan lintas pihak," ujarnya.

Nabil Haroen menilai, Jalur Rempah sebagai identitas Nusantara.

"Rakernas PDIP tahun 2020 ini menganggap topik Jalur Rempah, yang sangat tepat untuk menggambarkan niat besar bangsa Indonesia untuk maju, berdikari, kompetitif di era global. Menghidupkan Jalur Rempah sebagai memori kolektif, berarti menggerakkan inovasi, kebijakan, perangkat birokrasi, kekuatan rakyat kita sebagai bangsa maritim untuk berpikir besar, bertindak global," jelas Nabil Haroen, yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pagar Nusa Nahdlatul Ulama.

Ia menambahkan, bahwa jalur rempah merupakan bukti bahwa Nusantara itu kosmopolitan, yang ada sejak berabad-abad lalu.

"Jalur Rempah bersanding dengan Jalur Sutra dan Keramik dari Tiongkok dan kawasan Asia lainnya, membuktikan bahwa Indonesia merupakan negara kosmopolitan, dengan kekuatan dan peluang besar," tegas Nabil.

Rakernas PDIP yang mengangkat tema jalur sutra, juga tepat sebagai penanda kedaulatan maritim Indonesia.

"Saat ini, isu Laut Natuna Utara menjadi pembahasan serius pemerintah Indonesia, DPR RI, Parpol dan masyarakat negeri ini secara luas. Ini problem krusial yang harus dicarikan solusinya," jelasnya.

Untuk itu, Nabil Haroen menilai harus ada strategi khusus.

"Tidak hanya perlu diplomasi khusus dengan China, namun juga dengan negara-negara Malaysia, Singapura, Vietnam dan beberapa negara lain di kawasan Asia Tenggara. Pemerintah harus bertindak tegas, sekaligus bermain strategi diplomatik yang cerdas untuk mencari solusi bersama atas kedaulatan wilayah laut Indonesia," demikian pendapat Nabil Haroen (*).

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas