Wakil Ketua DPR RI Sebut Pembentukan Pansus Jiwasraya Lebih Prioritas Dibanding Asabri
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihaknya akan lebih dahulu menyelesaikan pembentukan pansus Jiwasraya.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapat Paripurna ke-7 DPR RI masa persidangan II tahun 2019-2020 diwarnai interupsi terkait dorongan membentuk panitia khusus (pansus) kasus Jiwasraya hingga Asabri.
Terkait hal itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihaknya akan lebih dahulu menyelesaikan pembentukan pansus Jiwasraya.
"Ya saya pikir satu-satu dulu. Saya pikir ini Jiwasraya, baru nanti kita tuntaskan Asabri. Nanti kita lihat bagaimana kasusnya," ujar Dasco, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/1/2020).
Baca: Mayjen Purnawirawan Endang Hairudin Cs Tolak Asabri Beralih ke BPJS Ketenagakerjaan
Selain itu, politikus Gerindra tersebut beralasan saat ini kasus Asabri baru sekadar terlihat kerugian saja.
Dasco juga mengaku mendapat informasi apabila Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sedang melakukan pembenahan di direksi Asabri.
"Ya kalau Asabri itu informasi awal yang kita dapat baru begitu kerugiannya. Tapi menurut informasi yang kami dapat juga bahwa sejak awal Kementerian Pertahanan yang membawahi Asabri sudah melakukan inventarisir-inventarisir, pembenahan-pembenahan," kata dia.
"Dan sebentar lagi saya dengar akan ada pergantian direksi Asabri untuk memudahkan Kementerian Pertahanan melakukan investigasi yang dianggap perlu," kata Dasco.
Baca: Wakil Menteri Keuangan Sesumbar Kantongi Jurus Penyehatan Jiwasraya
Sebelumnya diberitakan, interupsi terkait pembentukan panitia khusus (pansus) kasus Jiwasraya mewarnai rapat paripurna ke-7 DPR RI pembukaan masa sidang II tahun 2019-2020, Senin (13/1/2020).
Pantauan Tribunnews.com, tiga anggota DPR RI meminta agar pimpinan DPR untuk membicarakan realisasi pembentukan Pansus Jiwasraya.
Salah satunya yakni anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade.
Andre berharap DPR dapat membongkar kasus yang dinilai lebih besar daripada skandal Century tersebut untuk menjawab harapan rakyat.
"Harapan saya dan harapan seluruh rakyat Indonesia yang menanti rapat paripurna kita hari ini, agar pimpinan dan seluruh pimpinan fraksi bisa segera berkumpul dan rapat untuk mendengar harapan rakyat yang menginginkan Pansus Jiwasraya bisa dibentuk hingga kita bisa bongkar kasus ini," ujar Andre, dalam rapat paripurna, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/1/2020).
Baca: Indef: Kasus Jiwasraya Bukti Pengawasan OJK Lemah
Anggota DPR dari Fraksi PKS Amin AK turut memiliki pemikiran serupa.
Namun, Amin berharap pembentukan pansus tak difokuskan kepada masalah Jiwasraya semata.
Ia menilai pansus harus juga fokus kepada kasus Asabri hingga Garuda.
"Ini saya kira momentum yang tepat untuk membentuk pansus. Saya setuju Pansus Jiwasraya dibentuk, tapi tidak sebatas Jiwasraya, saya setuju pembentukan Pansus Asabri, Garuda," ujar Amin.
Sementara anggota DPR terakhir yang meminta pembentukan pansus Jiwasraya adalah Arwani Thomafi yang berasal dari Fraksi PPP.
Arwani meminta seluruh anggota DPR dapat memberi perhatian pada masalah Jiwasraya, Asabri dan BPJS Tenaga Kerja.
"Terkait dengan apa yang diresahkan oleh sebagian masyarakat dengan munculnya persoalan-persoalan ekonomi dan keuangan, tadi juga disebut persoalan Jiwasraya, ada juga Asabri, ada juga persoalan BPJS Tenaga Kerja. Ini harus menjadi perhatian kita," kata Arwani.