Jokowi Isyaratkan Sandiaga Menangkan Pilpres 2024, Begini Tanggapan Analis Politik
Soal isyarat Jokowi yang mengatakan Sandiaga akan menggantikannya di tahun 2024, pengamat politik menyampaikan tanggapannya.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Analis Politik Pangi Syarwi Chaniago memberikan tanggapannya soal sambutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (15/1/2020) lalu.
Dalam sambutannya, perkataan Jokowi disebut-sebut berbagai pihak mengisyaratkan Sandiaga Uno akan menjadi penggantinya di tahun 2024.
Menurut Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu, perkataan Jokowi tidak dapat dimaknai secara pasti.
"Bisa saja pujian, tapi bisa juga kita maknai dengan pesan yang lain," tutur Pangi pada Tribunnews.com, Kamis (16/1/2020).
Pangi menuturkan, dalam komunikasi politik terdapat pesan politik dan makna politik.
"Apa yang disampaikan bisa punya efek yang berbeda-beda," lanjutnya.
Pangi menilai, Jokowi seringkali menggunakan bahasa-bahasa yang tidak mudah terbaca maknanya.
Bahkan, bisa saja memiliki makna yang berbeda dari yang diucapkan.
"Pak Jokowi terkadang banyak mengunakan bahasa Jawa dengan pola majas bahasa politik pasemon, bersayap-sayap, banyak sindiran, dan makna yang sulit kita baca," kata Pangi.
"Bahkan bisa saja memberikan pesan sebaliknya bahwa Sandiaga Uno sudah kehilangan dukungan Pak Jokowi," sambungnya.
Menurut Pangi, terdapat banyak kemungkinan mengenai pesan apa yang disampaikan Jokowi.
Namun, Pangi menyebutkan, ungkapan Jokowi yang mewanti-wanti Sandiaga untuk berhati-hati di tahun 2024 hingga isyarat bahwa Sandiaga akan menggantikannya menjadi presiden itu dapat dimaknai secara sederhana.
"Kita bisa maknai pesannya secara sederhana, soal bagaimana menyenangkan kader HIPMI yang hadir," kata Pangi dalam keterangan tertulis pada Tribunnews.com, Kamis (16/1/2020).
Menurutnya, Jokowi memiliki kemahiran dalam membaca situasi di mana dirinya berpidato.
"Beliau ini kan politisi, ngerti cara menyenangkan orang," ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu.
Pangi menambahkan, presiden akan menyanjung orang yang berbeda ketika berada di tempat lain.
"Panggung itu beliau pakai sesuai dengan momentumnya," kata Pangi.
"Kalau beliau ada di Kongres Golkar, dia akan memuji-muji Ketua Umum Golkar, kalau di Kongres Gerindra, yang dipuji-puji Prabowo, tergantung momentum beliau berpidato saja," sambungnya.
Pangi pun menekan, pujian Jokowi dalam pidatonya tersebut tidak dapat disimpulkan sebagai sinyal dukungan untuk Sandiaga.
"Bisa saja ungkapan majas atau politik pasemon, jadi tidak bisa kita simpulkan bahwa pujian Pak Jokowi tersebut adalah sinyal dukungan Sandiaga Uno menjadi calon presiden pada Pilpres 2024," tutur Pangi.
Calon Presiden Tidak Ditentukan oleh Jokowi
Pangi juga menuturkan ucapan Jokowi tidak dapat dipastikan apakah Jokowi akan mengkader Sandiaga untuk menjadi capres di Pilpres 2024.
Ia pun menyebutkan, Jokowi tidak memiliki kapasitas untuk menentukan calon presiden (capres) yang akan maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"(Capres) partai yang menentukan, bukan Pak Jokowi," kata Pangi.
"Pak Jokowi tidak bisa (menentukan) kecuali Pak Jokowi ketua partai atau pengurus partai," sambngnya.
Menurutnya, saat ini pun masih terlalu dini untuk membahas Pilpres 2024.
"Sebenarnya terlalu subuh membahas pengganti beliau di tahun 2024, masih jauh, sebenarnya nggak etis," kata Pangi.
"Pemerintahan ini saja belum jelas," tambahnya.
Namun, Pangi menyebutkan, Sandiaga tetap memiliki potensi untuk maju dalam Pilpres 2024.
Menurutnya, Sandi sudah memiliki modal karena sudah pernah bertarung di Pilpres 2019 lalu.
"Beliau (Sandi) kan pernah bertarung, setidaknya dia punya popularitas, sudah dikenal masyarakat, sudah punya modal lah untuk bertarung," tutur Pangi.
"Kalau pun tidak jadi capres, jadi cawapres pun masih ada peluang tahun depan," tambahnya.
Selain itu, menurut Pangi, sosok Sandi yang dipandang sebagai tokoh anak muda dan bercitra baik juga akan menjadi modalnya.
Tanggapan Gerindra
Dilansir dari Kompas.com, Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai guyonan Jokowi soal mantan Ketua HPMI, Sandiaga Uno berpotensi memenangi Pilpres 2024 bukanlah hal mustahil lantaran Sandiaga punya pengalaman di Pilpres 2019.
Menurutnya, dari pengalaman yang dimiliki Sandi, dirinya bisa memenangkan Pilpres.
"Mungkin salah satunya ada Pak Sandi yang kebetulan sudah pernah menjadi cawapres. Ya, mungkin persyaratan formal semuanya sudah dilewati, tentunya pasti prospek untuk mencalonkan jadi capres bukanlah hal yang mustahil," kata Dasco di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Terlebih, menurut Dasco, tiap warga negara punya hak untuk memilih dan dipilih.
Dia mengatakan, selama orang tersebut memenuhi syarat menjadi capres/cawapres, tak ada alasan bagi pihak mana pun untuk menghalang-halangi.
"Tiap warga negara yang mempunyai hak dan kedudukan yang sama, apalagi kemudian memenuhi persyaratan secara formal untuk maju menjadi capres ya, tentunya boleh," ucap dia.
"Jadi secara normatif apa yang disampaikan Pak Presiden Jokowi itu tidak salah," kata Dasco.
Namun, Dasco menyebut Gerindra belum membahas soal pencapresan 2024.
Ia mengatakan, akan ada saatnya bagi Gerindra membicarakan hal tersebut.
"Untuk sementara Partai Gerindra belum bicara dulu soal capres-cawapres. Kami masih dalam tahap konsolidasi sesudah pilpres," kata Dasco.
Isyarat Jokowi pada Sandiaga
Dalam acara pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Hotel Raffles, Jakarta, Presiden Jokowi sempat berseloroh mengenai Pemilu 2024 pada mantan Ketua Umum HIPMI Sandiaga Uno, Rabu (15/1/2020).
Saat mengawali sambutannya, Jokowi pun menyapa kader-kader senior HIPMI, Jokowi mengatakan dirinya hanya mengingat nama satu Ketua Umum HIPMI, yaitu Sandiaga Uno.
"Yang saya hafal hanya satu, Bapak Sandiaga Uno," tutur Jokowi seperti yang dilansir dari kanal Youtube Kompas TV, Rabu (15/1/2020).
"Hati-hati 2024," sambung Jokowi.
Perkataan Jokowi itu pun langsung disambut tawa dan tepuk tangan meriah.
Dilansir dari Kompas.com, Sandiaga yang mendengar namanya disebut oleh presiden pun langsung berdiri.
Lebih lanjut, Jokowi pun menyampaikan pernyataan Ketua Dewan Pembina HIPMI Bahlil Lahadalia terkait kader-kadernya yang kerap menghiasi kontestasi Pemilu.
Ia pun mengatakan, peserta yang hadir dalam acara tersebut kemungkinan akan menjadi kandidat capres di Pemilu 2024.
Meskipun Jokowi enggan menyebut namanya, ia mengisyaratkan bahwa orang tersebut adalah Sandiaga.
Pasalnya, hanya Sandiaga yang baru saja berdiri saat Jokowi berpidato.
"Tadi kan disampaikan oleh Pak Ketua Dewan Pembina bahwa 2024 nanti kemungkinan, beliau menyampaikannya, yang hadir di sini adalah kandidat yang kemungkinan besar akan menggantikan saya dan saya meyakini itu," kata Jokowi.
"Tapi saya tidak menyebutkan orangnya siapa, hanya tadi yang baru saja berdiri tadi (Sandiaga) kira-kira," sambungnya.
Tanggapan Sandiaga Uno
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno pun menyampaikan tanggapannya terkait pernyataan Presiden Jokowi dalam sambutannya.
Dikutip dari Kompas.com, Sandiaga Uno menilai Jokowi hanya berkelakar saat mengisyaratkan dirinya bakal menang pada Pilpres 2024.
"Ya mungkin Pak Presiden guyon (bercanda) ya tadi, atau mungkin Pak Presiden ingin membesarkan hati saya," kata Sandiaga.
"Pak Presiden orangnya baik," sambungnya.
Lebih lanjut, Sandiaga menuturkan, Pemilu 2024 masih jauh.
Menurutnya, mereka yang berkeinginan maju pada Pilpres 2024 harus menunjukkan kerja nyatanya lebih dulu.
Ia pun menambahkan, saat ini yang terpenting baginya adalah berupaya membantu perekonomian Indonesia.
Sandiaga juga meminta semua pihak tak lagi berseteru lantaran pilpres telah usai.
"Kita menjaga persatuan kita," kata Sandiaga.
"Kenapa saya hadir di sini juga saya ingin menunjukkan kepada seluruh rekan-rekan Hipmi bahwa pemilu sudah selesai," sambungnya.
Sandiaga pun kembali menekankan bahwa proses politik telah selesai dan sudah semestinya masyarakat Indonesia bersatu membangun bangsa.
"Proses politik sudah selesai, sekarang saatnya kita bersatu membangun bangsa," ujar Sandiaga.
Saat ditanya apakah akan kembali berjuang seperti pada Pilpres 2019, Sandiaga tak menjawab secara tegas.
"Kalau kami, berjuang ada di setiap tarikan napas kami. Jadi jangan pernah berhenti berjuang," lanjut dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Prediksi Sandiaga Menang Pilpres 2024, Gerindra: Bukan Hal Mustahil"
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Kompas.com/Tsarina Maharani/Rakhmat Nur Hakim)