TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sandiaga Uno menghadiri acara Pelantikan Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2019-2022 di Raffes Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga Uno memberikan ucapan selamat kepada H Maming atau Bang Maming yang kini menjadi komandan dari 30 ribu lebih pengusaha muda Indonesia.

Kehadiran Sandiaga Uno dalam acara tersebut bertujuan untuk menunjukkan kepada rekan rekannya di HIPMI bahwa Pemilu telah usai begitu juga dengan proses politik.

"Sekarang saatnya bagi Indonesia untuk bersatu membangun bangsa ini," kata Sandiaga Uno dalam keterangan yang diterima, Kamis (16/1/2020).

Baca: Soal Sentilan Jokowi ke Sandiaga Uno Presiden 2024, Pengamat: Arahnya Presiden Memotivasi HIPMI

Sandiaga Uno menegaskan bahwa berjuang itu harus ada dalam setiap tarikan nafas dan kita tidak boleh berhenti berjuang.

Sandiaga Uno pun mengungkapkan pandangannya terkait perekonomian Indonesia saat ini.

"Perekonomian Indonesia memiliki satu peluang dan harapan untuk menjadi lebih baik walaupun penuh dengan tantangan," kata Sandiaga.

Sandiaga Uno mendorongan pemerintah agar secepatnya merampungkan RUU Omnibus Law supaya bisa melewati jendela peluang yang ada di depan mata.

Baca: Jokowi Prediksi Sosok Presiden 2024, Pengamat Nilai Sandiaga Lebih Berpeluang

"Hal tersebut merupakan salah satu syarat agar ekonomi Indonesia lebih baik. Jika tidak tereksekusi dan terdelivery maka peluang dan jendela tersebut tidak akan bisa dimanfaatkan," katanya.

Selain itu, dengan adanya Omnibus Law, UMKM pun akan memiliki kesempatan menyerap tenaga kerja lebih besar, karena UMKM selama ini menjadi andalan pencipta lapangan pekerjaan sebesar 97 persen.

"Dampak tersebut dihasilkan oleh sistem distribusi dan delivery dari omnibus law, Indonesia diprediksi dapat tumbuh sebanyak 5 persen. Bahkan peluang tersebut bisa dieksekusi menjadi lebih baik hingga 2.000 triliun sehingga diharapakan bisa mendorong terciptanya lapangan kerja," katanya.

Sandiaga Uno pun berharap Kementerian BUMN bisa menangani secara baik sejumlah sekandal yang terjadi di sejumlah perusahan pelat merah seperti Jiwasraya.

Baca: Di Depan Presiden, HIPMI Paparkan Program Peningkatan Kualitas SDM untuk Hadapi Bonus Demografi

Ia mendukung sekandal tersebut diusut hingga tuntas dan harus dipastikan tidak ada satupun nasabah yang dirugikan.

Menurutnya, bila kasus tersebut tidak ditangani baik dikhawatirkan bisa menimbulkan gejolak sistemik.

Untuk itu, kata dia, harus ada kemauan politik untuk menyelesaikan permasalah tersebut.

"Eksekusi yang dilakukan mengikuti mekanisme dan harus ditangani dengan cepat agar tidak menimbulkan ketidak pastian serta satu inkonsistensi ekonomi," katanya.