Bayar Rp 2 Juta, Ini Pengakuan Buruh Tani yang Sembunyi-sembunyi Ikut Kirab Keraton Agung Sejagat
Seorang Buruh Tani pengikut KAS mengakui mengikuti kegiatan kerajaan palsu tersebut secara diam-diam dari tetangga dan keluarganya sendiri
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNNEWS.COM - Seorang buruh tani asal Dusun Conegaran, Desa Triharjo, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kasnan (40) menceritakan pengalamannya menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat (KAS) pimpinan Raja Totok Santosa Hadiningrat dan Ratu Fanni Aminadia.
Kasnan mengakui dirinya harus bersembunyi-sembunyi demi mengikuti kegiatan KAS yang berlokasi di Purworejo tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Sabtu (18/1/2020), Kasnan mulanya mengakui dirinya telah mengeluarkan uang sebesar Rp 2 juta untuk membeli seragam pengikut KAS sekaligus sebagai syarat pendaftaran menjadi anggota KAS.
Selama mengikuti kegiatan tersebut, Kasnan mengakui melakukannya secara diam-diam tanpa diketahui warga sekitar rumahnya, bahkan tak diketahui oleh istrinya sendiri.
"Istri belum tahu waktu itu. Saya dapat pakaian Kamis, saya pakai di sana (sebelum kirab). Kalau saya pakai sejak dari sini (Conegaran), bisa heboh kampung," kata Kasnan kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2020).
Saat mengikuti kirab KAS, Kasnan bertugas mengangkat sebuah panji yang berisi tulisan aksara Jawa.
Kasnan sendiri mengakui tidak mengerti apa arti dari tulisan tersebut.
Ketika mengikuti kirab, Kasnan mengakui merasa sakit dan lelah.
"Saya jalan 3 kilometer sambil bawa bendera. Itu jauh sekali. Katanya 1 kilo saja, ternyata jauh. Kaki saya mudah sakit kalau jalan jauh. Waktu itu rasanya ingin lepas saja dari barisan. Habis jalan, saya langsung tidur di mobil," kata Kasnan.
Tidak hanya mengikuti kirab, Kasnan juga mengikuti berbagai acara lain yang diadakan oleh KAS.