Jakarta Banjir Lagi, Anies Baswedan Pastikan Seluruh Jajaran Pemprov DKI Bergerak Cepat
Anies Baswedan mengklaim seluruh jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah bergerak cepat dalam menangani banjir.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Hujan deras mengguyur beberapa wilayah DKI Jakarta sejak Jumat (17/1/2020) malam.
Akibatnya sejumlah titik di wilayah Jakarta dan sekitarnya kembali dilanda banjir pada Sabtu (18/1/2020).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan turun langsung ke lokasi yang terdampak banjir.
Anies Baswedan mengklaim seluruh jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah bergerak cepat dalam menangani banjir.
"Jajaran posisinya standby dan bisa disaksikan begitu kejadian seluruh sumber daya bergerak cepat," terang Anies Baswedan, dilansir kanal YouTube KompasTV.
Lebih lanjut, ia menegaskan persoalan banjir dapat tertangani oleh seluruh jajarannya.
"Dan sesegera mungkin tertangani di tempat."
"Ini sekarang sudah surut," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta ini memastikan seluruh jajarannya dari personalia dan alat-alat digerakkan cepat.
Anies juga menghimbau kepada masyarakat bahwa kedepannya curah hujan akan sangat intensif.
"Menurut prediksi BMKG sampai tanggal 22 Januari 2020," kata Anies.
Karena itu, Anies menyampaikan sampai tanggal 22 Januari 2020 bagi seluruh masyarakat harus bersiaga.
Sebelumnya, Anies Baswedan meninjau lokasi yang terkena banjir di antaranya Kemandoran, Kampung Pulo, Slipi.
"Seluruh jajaran kita posisinya standby dan begitu ada permasalahan mereka langsung ke lapangan," ujar Anies Baswedan, dilansir kanal YouTube KompasTV.
Saat meninjau di Kemandoran, Anies menyampaikan ada tanggul yang rusak mengakibatkan terjadinya banjir.
"Ada tanggul yang rusak, kemudian air dari kanal melimpah, dilakukan penyedotan dan penambalan," tutur Anies.
Anies menuturkan saat ini dirinya sedang meninjau di beberapa lokasi yang terkena banjir.
Ia juga memastikan banjir yang melanda Jakarta cepat ditangani.
"Jadi sekarang saya keliling di beberapa lokasi yang di situ ada kejadian-kejadian."
"Kita ingin memastikan bahwa cepat bisa diperbaiki," jelas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Peringatan Dini Bencana ala Anies Baswedan
Diberitakan sebelumnya, kebijakan yang direncanakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menuai polemik.
Polemik itu terkait rencana penambahan pengeras suara atau toa, yang akan digunakan Pemprov DKI sebagai sistem peringatan dini banjir.
Sebelumnya, Pemprov DKI dikabarkan menganggarkan dana hingga lebih dari Rp 4 miliar untuk membeli enam set pengeras suara.
Gubernur DKI Jakarta Anies menerangkan cara kerja pengeras suara yang rencananya akan dibagikan ke kelurahan.
Anies Baswedan mengaku dalam beberapa hari disibukkan dengan review SOP yang selama ini berlaku.
"Dan salah satu hal yang akan diterapkan baru adalah bila ada kabar, maka pemberitahuannya langsung ke warga," kata Anies Baswedan yang dikutip melalui tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (17/1/2020).
Ia menegaskan, dengan adanya pengeras suara, informasi yang dibagikan ke masyarakat tidak melalui sebuah jenjang pemerintahan.
"Jadi Kelurahan (tidak) ke RW, ke RT. Tapi langsung ke masyarakat, berkeliling menggunakan toa," terang Anies Baswedan.
Penggunaan toa itu bertujuan untuk memberitahukan semua warga.
Menurut Anies, waktu banjir mengepung DKI Jakarta, informasi yang disampaikan tidak langsung sampai ke warga.
Informasi yang disampaikan juga melalui gawai, akibatnya banyak warga yang tidak mendapat informasi update soal bencana banjir yang terjadi di awal tahun 2020 ini.
Diketahui, DKI Jakarta saat ini sudah memiliki 15 alat pengeras suara yang berada di beberapa wilayah.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.