100 Hari Jokowi-Maruf,Gebrakan Kementerian BUMN, Rombak Pejabat BUMN hingga Penghapusan Eselon I
Masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Maruf Amin memasuki 100 hari.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Maruf Amin memasuki 100 hari.
Banyak rekam jejak kerja pemerintah dalam Kabinet Indoensia Maju yang menjadi perhatian publik.
Bahkan, seringkali viral dan menjadi perdebatan.
Satu di antara gebrakan menteri Jokowi yang menarik perhatian publik adalah Erick Thohir di bawah Kementerian BUMN.
Tribunnews.com telah merangkum dari berbagai sumber, berikut gebrakan yang dilakukan Kementerian BUMN:
1. Rombak pejabat BUMN
Dikutip dari Kompas.com, Kurang dari sebulan, setelah ditunjuk Jokowi menjadi Menteri BUMN, Erick Thohir langsung mengambil langkah cepat untuk melakukan perombakan direksi BUMN.
Para pejabat itu di antaranya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
Erick Thohir juga menunjuk Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama.
Erick Thohir juga mengangkat mantan Direktur Utama PT Telkomsel, Emma Sri Martini sebagai Direktur Keuangan di PT Pertamina.
Selain itu, Erick Thohir juga mengutak-atik posisi Komisaris Utama dan Direktur Utama BTN.
Jabatan Komisaris Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, dijabat oleh Chandra Hamzah.
Sementara untuk jabatan Direktur Utama BTN diduduki oleh Pahala N Mansury.
Tak hanya itu setelah melakukan pemecatan terhadap Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara, Erick Thohir lantas menunjuk Fuad Rizal untuk menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Garuda Indonesia.
Erick Thohir juga merombak posisi komisaris dan direktur utama Bank Mandiri.
Erick Thohir mengangkat Chatib Basri sebagai Wakil Komisaris Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Selain itu, Erick Thohir juga mengangkat Royke Tumilaar sebagai Direktur Utama Bank Mandiri.
Tak berhenti di situ, Erick Thohir juga melakukan perombakan atas direksi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Erick Thohir mengangkat Wahyu Wibowo menjadi Direktur SDM dan Layanan Korporasi, serta Kusnadi Chandra menjadi Direktur Teknik dan Fasilitas.
Di perusahan pelat merah yang lain, yakni PLN, Erick Thohir juga merombak jajaran direksinya.
Dikutip dari Kompas.com, Erick Thohir menunjuk Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama PLN.
Sementara untuk posisi Wakil Direktur Utama PLN, Erick Thohir menunjuk Darmawan Prasojo.
Selanjutnya, Erick Thohir mengangkat Sinthya Roesly menjadi Direktur Keuangan.
Di jajaran Dewan Komisaris, Erick Thohir menunjuk Amien Sunaryadi sebagai Komisaris Utama dan Suahasil Nazara sebagai Wakil Komisaris Utama PLN.
Erick Thohir juga mengganti sejumlah posisi direksi dan komisaris PT Antam Tbk.
Erick Thohir mengangkat Dana Amin sebagai Direktur Utama Antam.
Direktur Keuangan dijabat oleh Anton Herdianto, Direktur Pengembangan Usaha dijabat oleh Risono.
Sementara Komisaris Utama Antam dijabat oleh Agus Surya Bakti.
Satu lagi perusahaan pelat merah yang direksinya dirombak oleh Erick Thohir, yakni Inalum.
Orias Petrus Moedak diangkat sebagai Direktur Keuangan Inalum.
2. Pecat Direktur Garuda
Gebrakan Erick Thohir yang tidak kalah menarik perhatian adalah pencopotan Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara.
Pencopotan terhadap Ari Askhara dilakukan setelah dirinya diduga menyelundupkan onderdil Harley Davidson dan dua sepeda Brompton.
Kedua barang mewah tersebut diselundupkan dalam pesawat baru Maskapai Garuda GA 9721 Air Bus A300-900 Neo.
Tak hanya itu, Erick Thohir juga memberhentikan sementara waktu seluruh direksi yang terindikasi terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam kasus dugaan penyelundupan tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, Erick Thohir mengaku, saat ini telah mengantongi nama calon direksi PT Garuda Indonesia.
Namun, ia belum mau mengungkapkan, siapa saja sosok yang akan memimpin maskapai pelat merah tersebut.
3. Hapus Eselon I
Kebijakan lain dari Erick Thohir yang tak kalah kontroversial adalahmenyapu bersih seluruh pejabat eselon I di Kementerian BUMN.
Dikutip dari Kompas.com, Staf Khusus BUMN, Arya Sinulingga menjelaskan 7 pejabat eselon I Kementerian BUMN akan dialihkan menjadi direksi di sejumlah perusahaan pelat merah.
Enam deputi dan satu sekretaris Kementerian BUMN dianggap mampu membenahi kinerja perusahaan BUMN.
Dengan cara tersebut, BUMN diharapkan bisa mencapai target pembenahan kinerja perusahaan sesuai dengan indikator kinerja utama.
Sementara, soal status Pegawai Negeri Sipil (PNS) seluruh eselon I akan disesuaikan dengan surat keputusan.
4. Erick Thohir minta petinggi BUMN tidak bergaya hidup mewah
Menteri BUMN Erick Thohir meminta petinggi BUMN untuk tidak bergaya hidup mewah saat perseroan yang dipimpin masih merugi.
Hal tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga.
"Pak Erick sempat keras ngomong di salah satu restoran di Thamrin bertemu dengan eksekutif BUMN, (saat itu) makan di tempat cukup mahal dan mewah."
"Ketika dilihat keuangan BUMN tersebut ternyata rugi," ujar Arya, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Arya menyebut, Erick Thohir melarang bos BUMN untuk makan di restoran mewah.
Namun, mereka perlu memiliki sikap prihatin di tengah kondisi perusahaan yang dipimpinnya yang semakin karut-marut.
"Bukan tidak boleh (makan di restoran mewah) untuk sesuatu yang memang didapatkan."
"Tapi harus punya hati dan akhlak kalau perusahaan rugi ya prihatin gaya hidup mereka," tegas Arya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com)