Polri Selidiki Fenomena Munculnya Kerajaan atau Kekaisaran Fiktif di Indonesia
Mabes Polri bakal mendalami fenomena munculnya sejumlah kerajaan atau kekaisaran fiktif di Indonesia belakangan ini.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri bakal mendalami fenomena munculnya sejumlah kerajaan atau kekaisaran fiktif di Indonesia belakangan ini.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Argo Yuwono mengatakan penyelidikan terhadap modus operandi pepmbentukan kekaisaran kekaisan fiktif perlu dilakukan karena dikhawatirkan merugikan masyarakat dan negara.
"Munculnya berbagai macam kelompok masyarakat yang mengatasnamakan kerajaan, itu perlu kita dalami dan selidiki seperti apa. Tentunya apakah kegiatan tersebut akan merugikan orang lain atau merugikan negara," kata Brigjen Pol Argo Yuwono di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2020).
Baca: Mabes Polri: Agus Rahardjo Orang Cakap dan Pintar Untuk Kemajuan Kepolisian
Untuk kasus Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Argo mengatakan, kepolisian telah membuktikan adanya indikasi kerajaan tersebut dibuat untuk aksi penipuan dengan memeras uang dari para pengikutnya.
Kedepan, kepolisian akan mempelajari kekaisaran fiktif lainnya yang ada di Indonesia.
"Yang di Purworejo kan sudah kita tangani, berkaitan dengan seseorang dan kelompok yang mengatasnamakan adanya sebuah kerajaan dan sudah ditangani Polda Jawa tengah dan motifnya ekonomi di sana. Sekarang masih proses penyidikan dan kita tentunya tunggu saja penyidik masih bekerja untuk menyelesaikan berkas perkara yang disangkakan," katanya.
Sebelumnya, munculnya kerjaan atau kekaisaran fiktif membuat heboh publik belakangan ini.
Di antaranya yang hangat diperbincangkan masyarakat yakni Keraton Agung Sejagat, Sunda Empire, dan World Empire.
Baca: Roy Suryo Duga Ada Pengalihan Isu soal Jiwasraya dan KPK ke Kerajaan Baru, Karni Ilyas: Benar Juga
Banyak orang yang merasa tertipu dengan munculnya kerajaan ataupun kekaisaran yang mendadak muncul tersebut.
Setyo Eko Pratolo, korban dari munculnya Keraton Agung Sejagat mengisahkan awal mula ia menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat.
Ia mengaku mengaku menjadi pengikut setelah terbujuk iming-iming dari Totok Santoso, orang yang mengklaim sebagai Raja Keraton Agung Sejagat.
Diketahui, Raja Keraton Agung Sejagat Totok Santosa pernah terlibat dalam organisasi Jogjakarta Development Committe (DEC).
Totok menjabat sebagai Dewan Wali Amanat Panitia Pembangunan Dunia Wilayah Nusantara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.