Gelar Reak Tarompet Komunitas Budaya Sukma Sejati Akan Dihadiri Ribuan Orang
Komunitas Budaya Sukma Sejati dan Graha Persada Management akan menggelar Seni Budaya Reak Fest.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas Budaya Sukma Sejati dan Graha Persada Management akan menggelar Seni Budaya Reak Fest dengan acara Gelik Tarompet di halaman Graha Persada Cileunyi Bandung, Minggu (26/1/2020) lusa.
Menurut Ketua Panitia Reak Fest, Joko Loyor, acara ini dilaksanakan dalam rangka mengembangkan dan melestarikan salah satu tradisi budaya Sunda, yaitu meniup tarompet.
Selama ini, seni meniup tarompet ini digeluti oleh pinisepuh atau oleh seniman dengan usia yang cukup lanjut.
"Kita mau seni ini juga diminati oleh kalangan anak-anak milenial. Sehingga tradisi Sunda ini terus lestari dan bahkan terus berkembang," kata Joko saat dihubungi wartawan, Sabtu (24/1/2020).
Menurut Joko, acara ini akan diikuti oleh 21 grup seniman peniup tarompet yang ada di Sumedang dan Bandung.
Masing-masing grup, terdiri dari 30 sampai dengan 40 personel.
"Untuk penonton, akan dihadiri 5.000 ribu penonton," ungkap Joko.
Joko berharap dengan kegiatan ini maka kecintaan masyarakat terhadap berbagai seni dan kebudayaan Sunda semakin kuat dan meningkat.
Apalagi kreativitas kesenian Sunda tak kalah menarik dengan kesenian lain.
"Kesenian Sunda juga merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang harus kita pertahankan," ungkap Jokowi.
Joko mengatakan bahwa acara ini juga akan dihadiri oleh tokoh nasional yang juga Dewan Pembina Komunitas Budaya Sukma Sejati, Maruarar Surait.
Selama ini, Maruarar, merupakan tokoh yang sangat peduli pada budaya Sunda.
Menurut Joko, selama menjadi anggota DPR RI 15 tahun dari daerah pemilihan Subang, Majalengka dan Sumedang, Maruarar selalu melibatkan kesenian dalam semua agenda reses.
Dan bahkan, saat ini, setelah tak lagi menjadi anggota DPR, perhatian Maruarar sedikitpun tak berubah.
"Bang Ara selalu konsisten dan komitmen dalam kepedulian terhadap budaya sunda. Bang Ara sama sekali tak melupakan dapilnya hingga kini. Beliau juga yang memperjuangkan terus agar Sumedang menjadi puser budaya Sunda," ungkap Joko.