100 Hari Jokowi-Ma'ruf Bidang Pertahanan Dipimpin Prabowo: Alutsista TNI hingga Kasus Korupsi Asabri
Berikut rangkuman Tribunnews dari berbagai sumber terkait kinerja yang dilakukan Kementerian Pertahanan jelang 100 hari kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sudah hampir 100 hari masa kerja kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin berjalan, terhitung sejak Kabinet Jokowi-Maruf dilantik pada 23 Oktober 2019.
Meski begitu, banyak gebrakan maupun kebijakan pemerintahan dalam Kabinet Indonesia Maju yang menjadi sorotan publik.
Satu diantaranya yakni kebijakan di bawah Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Belakangan ini Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga tengah disorot sejumlah kalangan karena kerap melakukan kunjungan ke luar negeri.
Bahkan Presiden Jokowi juga turut membela Prabowo saat rapat pimpinan Kementerian Pertahanan 2020, Kamis (23/1/2020).
Berikut rangkuman Tribunnews dari berbagai sumber terkait kinerja yang dilakukan Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo, dalam tiga bulan terakhir.
1. Perkuat Alutsista TNI
Menhan Prabowo Subianto sejak awal memang menekankan terkait pentingnya alat utama sistem persenjataan (alutsista) sebagai instrumen pertahanan dan keamanan negara.
Bahkan gagasan ini sudah ia sampaikan sejak debat Capres pada 2019 lalu.
Sehingga sejak dilantik sebagai Menhan pada 23 Oktober 2019, selama enam bulan kedepan dirinya akan fokus pada modernisasi alutsista TNI.
Hal ini disampaikan oleh juru bicara Menhan Prabowo, Dahnil Anzar Simanjutak.
"Sejak awal beliau menyatakan bahwasanya dua bulan sampai enam bulan pertama beliau akan fokus pada modernisasi alutsista," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com.
Bahkan dalam mencapai hal tersebut, Prabowo telah mengunjungi tujuh negara.
Kunjungan kerja ini juga dalam rangka menjalankan tugas utama sebagai Menhan yakni, diplomasi pertahanan.