Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Sukiyah Berambut Gimbal 2 Meter Jadi Sarang Tikus, Buta Sejak Kecil hingga Ditolong Relawan

Sukiyah warga Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang memiliki rambut gimbal kurang lebih sepanjang dua meter.

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Fakta Sukiyah Berambut Gimbal 2 Meter Jadi Sarang Tikus, Buta Sejak Kecil hingga Ditolong Relawan
TribunMataram Kolase/ (KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA)
Sukiyah, 27 tahun berdiam di rumah hingga rambutnya menjadi sarang tikus. 

TRIBUNNEWS.COM - Belakangan ini Sukiyah warga Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang menjadi viral di media sosial.

Perempuan berusia 50 tahun tersebut memiliki rambut gimbal kurang lebih sepanjang dua meter.

Rambut gimbal Sukiyah yang dibiarkan selama puluhan tahun itu hingga menjadi sarang tikus dan ulat.

Relawan Menolong Sukiyah

Sukiyah di Dusun Karangombo, Desa Polobugo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, setelah rambutnya dipotong.
Sukiyah di Dusun Karangombo, Desa Polobugo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, setelah rambutnya dipotong. (Istimewa)

Dilansir Kompas.com, Ardian Kurniawan Santoso seorang relawan yang memiliki niat baik untuk menolong Sukiyah.

Sukiyah yang tinggal sendiri lalu dirawat dan dipotong rambut oleh Ardian.

Ardian mengungkapkan keadaan Sukiyah dalam keadaan buta seorang diri.

Berita Rekomendasi

Sukiyah berada di rumah yang gelap karena aliran listrik sudah rusak.

Sosok relawan ini orang pertama yang berhasil  berkomunikasi dengan Sukiyah.

Setelah beberapa tahun Sukiyah tidak berkomunikasi dengan orang lain.

Menurut tetangga sekitar, Sukiyah dikenal gampang mengamuk.

Bahkan, setahun lalu dia mengamuk dan menggigit orang yang memegangnya saat akan dimandikan oleh enam orang.

Selama hampir 27 tahun, Sukiyah hanya berada di rumah dengan kondisi duduk dan rambutnya yang gimbal.

"Mungkin memang menjadi relawan sudah menjadi jalan hidup saya setelah mengalami masa kelam," ungkap Ardian di Sekretariat MRI Salatiga dan Kabupaten Semarang, di Jalan Merak, Klaseman, Kelurahan Mangunsari, Salatiga, Sabtu (25/1/2020).

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas