Antisipasi Corona di Indonesia, Aktifkan 'Kapsul Evakuasi' hingga Maskapai Dilarang Terbang ke Wuhan
Antisipasi penyebaran virus corona di Indonesia, Kemenkes aktifkan kapsul evakuasi hingga maskapai dilarang terbang ke Wuhan.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Hingga kini temuan kasus soal virus corona di berbagai negara tak kunjung reda.
Meski di Indonesia sendiri belum ditemukan orang yang terjangkit, tentu hadirnya virus corona mengkhawatirkan.
Berbagai upaya pasti dilakukan oleh negara yang khawatir datangnya virus corona.
Di Indonesia sendiri, antisipasi terus dilakukan oleh pihak pemerintah.
Dari Kementerian Kesehatan sendiri telah membuat sebuah antisipasi.
Pihaknya mengaktifkan 21 'kapsul evakuasi' untuk mengantisipasi penyebaran virus.
Kapsul ini digunakan untuk siapapun yang ditemui tanda-tanda virus corona.
"Pada minggu lalu sebelum ada eskalasi semacam ini kita masih stand by."
"Sekarang sudah ready to use," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020), melansir Kompas.com.
Anung mengatakan, kapsul-kapsul tersebut disiagakan di sejumlah bandara besar di Indonesia.
Beberapa bandara itu antara lain, Banda Aceh, Medan, Padang, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Makassar, hingga Jayapura.
Penumpang yang baru tiba di bandara pada mulanya akan diperiksa kesehatannya.
Hal itu guna memastikan terbebas dari gejala virus corona.
Jika penumpang itu menunjukkan tanda-tanda sebaliknya, ia akan dievakuasi menggunakan kapsul yang sudah aktif menuju rumah sakit.
"Pada awalnya kapsul ini apabila ada sesuatu yang tidak kita harapkan ini bisa dipakai untuk mengevakuasi dari titik pintu masuk (di bandara) ke rumah sakit tujuan," ujar Anung.
Menurut Anung, kapsul tersebut mencegah terjadinya kontaminasi antara seseorang yang diduga terjangkit virus corona dengan lingkungan sekitarnya.
"Orangnya (di dalam kapsul) masih bisa dilihat dari luar, tetapi keamanannya lebih terjamin," kata dia.
Selain mengakitfkan kapsul evakuasi, Kemenkes juga memperketat pemeriksaan kesehatan di bandara.
Larangan Terbang ke Wuhan
Tidak hanya dari bidang kesehatan, dari bidang perhubungan pun ikut melakukan antisipasi.
Dilansir melalui Kompas.com, hingga kini maskapai Indonesia masih dilarang terbang ke Wuhan untuk sementara waktu.
Hal itu guna mengantisipasi penyebaran virus corona.
Aturan itu juga merujuk pada tindak lanjut NOTA G0108/20 yang diterbitkan International Notam Office Beijing.
NOTA G0108/20 menjelaskan, Bandar Udara Internasional Wuhan Tianhe tidak dapat digunakan sebagai bandara alternate.
Kecuali untuk penerbangan darurat mulai Kamis (23/1/2020) pukul 18.00 WIB sampai Minggu (2/2/2020) pukul 22.59 WIB.
Oleh karena itu penerbangan dari Indonesia menuju Kota Wuhan akan dialihkan ke kota lain di China.
Saat ini, ada dua maskapai nasional dengan rute penerbangan ke Kota Wuhan, yakni Sriwijaya Air dan Lion Air.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Fitria Chusna Farisa/Anggara Wikan)