Mahasiswa Indonesia di Wuhan : Kami Baik-Baik Saja
Terpisah, Rio Alfi yang saat ini menempuh studi S2 Applied Psychology China University of Geosciences Wuhan juga mengabarkan dirinya
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan wartawan Tribun Jogja, Susilo Wahid Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA-Hingga Senin (27/1/2020) waktu setempat, Kota Wuhan, Tiongkok masih diisolasi untuk mengurangi persebaran virus corona secara global. Sejumlah WNI yang berada di Wuhan termasuk para mahasiswa yang sedang menempuh studi di beberapa kampus di sana juga turut terisolasi.
Namun beberapa mahasiswa asal Indonesia tersebut mengabarkan jika saat ini sedang dalam kondisi yang cukup baik. "Sejauh ini saya dan teman-teman dalam keadaan baik. Kami tinggal di asrama," kata Aditya Fahmi, mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Wuhan University saat dihubungi tribun jogja.
Di Wuhan University sendiri menurut Fahmi ada 15 mahasiswa berstatus WNI, 13 diantaranya tinggal di asrama dan dua orang tinggal di apartemen.
Baca: UPDATE Serangan Virus Corona di China, 26 Orang Meninggal, Populasi Terdampak Capai 60 Juta Jiwa
Oleh pihak kampus, Fahmi dan beberapa rekannya diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar asrama.
Secara kontinyu, tiap hari seluruh penghuni asrama termasuk seluruh mahasiswa asal Indonesia mendapat pemeriksaan kondisi tubuh secara gratis.
Pemeriksaan kesehatan ini untuk memastikan tubuh yang bersangkutan tidak terpapar virus corona yang sedang menjalar di Wuhan.
Baca: Virus Corona: Simak Cara Pencegahan dan Gejala Awal yang Dialami
"Jadi tiap hari ada pemeriksaan kesehatan. Termasuk thermal scan untuk mendeteksi peningkatan suhu tubuh sebagai indikasi awal jika terpapar virus corona," kata Fahmi.
Baca: Vaksin Virus Corona Belum Diketahui, Beijing Pakai Obat Anti HIV/AIDS: Efektif Tangani Virus Corona
Untuk pemenuhan logistik makan sehari-hari di asrama, Fahmi dan rekan-rekannya mendapat suport dari pihak kampus. Begitu pula obat-obatan berikut masker dan kebutuhan medis lainnya.
"Kami juga mendapat layanan semacam konsultasi dari psikolog. Karena kondisi saat ini benar-benar di luar dugaan," kata Fahmi.
Untuk saat ini, Fahmi memilih untuk tetap tinggal di asrama sesuai dengan instruksi pihak kampus.
Selalu ada keinginan untuk kembali ke Indonesia, namun Fahmi ingin terlebih dahulu memastikan semua baik-baik saja.
Pandangan Fahmi, pilihan terbaik adalah mengikuti instruksi dari kampus dan pemerintah setempat. Toh, akses keluar negara dari jalur udara juga ditutup.
Baca: Efek Virus Corona pada Tubuh Manusia, Berikut Cara Penularan hingga Langkah Pencegahan
"Yang pasti saat pulang nanti saya ingin memastikan kondisi saya benar-benar baik dan tidak membuat keluarga justru menjadi khawatir dengan kedatangan saya," kata Fahmi.
Terpisah, Rio Alfi yang saat ini menempuh studi S2 Applied Psychology China University of Geosciences Wuhan juga mengabarkan dirinya dalam kondisi baik. "Alhamdulillah saya bersama istri dan anak baik-baik saja di sini," kata Rio.
Berbeda dengan Fahmi, di Kota Wuhan Rio tinggal di sebuah apartemen. Rio pun juga dihimbau untuk mengurangi aktivitas keluar apartemen untuk meminimalisir terpaparnya virus corona.
Baca: Vaksin Virus Corona Belum Diketahui, Beijing Pakai Obat Anti HIV/AIDS: Efektif Tangani Virus Corona
Kesempatan keluar apartemen, biasanya dimanfaatkan Rio untuk membeli bahan makanan selama berada di apartemen. "Cadangan bahan makanan termasuk buah-buahan di apartemen masih ada, sejuah ini saya dalam kondisi baik," kata Rio.
Selain Rio dan Fahmi, ada sekitar 95 orang WNI yang tingga di Wuhan. Mereka, diketahui saling berkoordinasi satu sama lain untuk mempermudah komunikasi. Hingga saat ini, Pemerintah Tiongkok masih berupaya mengantisipasi persebaran virus corona agar tidak semakin meluas.