Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cegah Virus Corona Masuk Indonesia, Menkes Terawan: Musuh yang Harus Kita Waspadai

Menkes Terawan Agus Putranto dalam mengantisipasi penyebaran virus corona harus tetap selalu berdoa dan berjuang untuk melawannya.

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Cegah Virus Corona Masuk Indonesia, Menkes Terawan: Musuh yang Harus Kita Waspadai
Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Menkes Terawan Agus Putranto dalam mengantisipasi penyebaran virus corona harus tetap selalu berdoa dan berjuang untuk melawannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dalam mengantisipasi penyebaran virus corona harus tetap selalu berdoa dan berjuang untuk melawannya.

"Karena musuh kita nggak terlihat, musuh yang harus kita waspadai," ungkap Terawan saat konferensi pers di RSU RD Kandou, Minggu (26/1/2020).

Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube KompasTV, Rabu (29/1/2020).

Terawat saat mengunjungi pasien yang diduga terjangkit virus corona di ruang isolasi RSUP Kandou Manado.

Lebih lanjut, ia mengatakan agar tidak terjangkit corona dengan cara declare dan fisik juga perlu diperhatikan.

Baca: Video Momen Nenek 87 Tahun di Wuhan Sembuh dari Virus Corona & Keluar Ruang Isolasi, Disambut Meriah

Sementara itu, Terawan juga memastikan Pemerintah Indonesia akan mengantisipasi virus corona yang berasal dari Wuhan, China.

Selain itu, Terawan juga pastikan pemerintah sudah menyediakan alat pendeteksi suhu tubuh di 135 pintu masuk di Indonesia.

Berita Rekomendasi

"135 pintu masuk ke negara Indonesia sudah dijaga dengan ketat," ujar Terawan.

"195 thermal scan sudah kita distribusikan," lanjutnya.

Terawan menyebut ada135 pintu masuk ke Indonesia sudah dalam penjagaan ketat.

"Berarti ada lebih daerah yang kita nyatakan rawan, ada dua atau tiga thermal scanner," kata Terawan.

Pemerintah menunjuk sedikitnya ada 100 rumah sakit untuk siaga terhadap penyebaran virus corona.

Terawan Lakukan Pengawasan

Terawan terus melakukan pengawasan dari penyebaran virus corona.

Virus corona mulanya ditemukan di Wuhan, China tengah menuai perhatian dunia.

Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube TVOneNews, Senin (27/1/2020).

"Harus percaya bahwa kita Kementerian Kesehatan berkoodinasi dengan Kementerian lembaga lain," ujar Terawan.

"Siap saling memantau, mendukung. Demi kepentingan semua rakyat," lanjutnya.

Lebih lanjut, Terawan menyebut pencegahan dilakukan dengan thermal scanner.

Selain itu, ia berujar pencegahan dapat dilakukan dengan clearance kesehatan.

"Clearance kesehatan kita sudah berikan, sudah dilakukan pengecekan dengan kondisi nyata penumpang," paparnya.

Terawan menuturkan pencegahan tersebut dilakukan sampai benar-benar jelas seseorang tidak terjangkit virus corona.

"Kalau dia kita curigai, ya kita check dengan lebih detail."

"Kita periksa dan sebagainya," jelas Terawan.

Sementara itu, ia memaparkan di seluruh pintu masuk Indonesia sudah dilakukan pengawasan.

"Dan itu sudah dijalankan di seluruh pintu masuk gerbang Indonesia," ungkapnya.

Terawan Bantah Kelelawar Penyebab Virus Corona

Sebelumnya, Terawan membantah adanya hewan seperti kelelawar dapat memicu terjangkitnya virus corona.

Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube MetroTVNews, Minggu (26/1/2020).

Terkait dengan soal kelelawar yang disebut-sebut sebagai mediator virus tersebut, Terawan menegaskan tidak ada.

"Hoaks itu. Kelelawar dan semacamnya. Tidak ada," tegas Terawan.

Terawan juga menghimbau masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan terkait penyebaran virus corona.

"Terus dilakukan kewaspadaan tinggi dan hidup sehat," ungkap Terawan.

Lebih lanjut, ia menuturkan dengan gaya hidup sehat dapat mencegah terjadinya penularan dan ketularan.

Tanggapan Komisi Kesehatan Nasional China (NHC)

Diketahui, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) angkat bicara terkait wabah Virus Corona.

NHC mengatakan Virus Corona menular bahkan dalam masa inkubasinya yang berlangsung hingga 14 hari.

Menteri yang bertanggung jawab NHC Ma Xiaowei mengatakan kemampuan Virus Corona menyebar itu semakin kuat.

Dalam konferensi pers, Ma Xiaowei mengatakan pihak yang berwenang menangani Virus Corona terbatas.

Mereka juga tidak mengetahui dengan jelas tentang resiko yang ditimbulkan oleh kemungkinan perpindahan.

"Wabah ini diperkirakan akan berlanjut untuk beberapa waktu," tutur Ma Xiaowei yang dikutip dari portal berita South China Morning Post pada Minggu (26/1/2020).

Sejak wabah Virus Corona ini pertama kali dilaporkan pada Desember 2019 lalu, saat ini lebih dari 2.000 orang telah terinfeksi Virus Corona.

Diketahui 56 orang menjadi korban dari Virus Corona ini.

Ma Xiaowei menerangkan, Virus Corona ini berbeda dengan SARS.

Ia kembali mengatakan, Virus Corona baru ini menular selama masa inkubasinya.

Ma juga menuturkan, orang yang terinfeksi virus mungkin tidak segera menunjukkan gejala apa pun.

Hal itu menambah kesulitan yang dihadapi oleh pihak berwenang dalam mengendalikan penyebaran dan infeksi dari Virus Corona ini.

Ma menerangkan, selain menyegel kota Wuhan, pemerintah mengirim lebih banyak dokter dan perawat serta bantuan medis ke Wuhan.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas